Harga Yuan jatuh dan membuat mata uang China ini tergelincir ke posisi terendahnya dalam 6 bulan terhadap Dolar AS. Ahli ekonomi mengatakan kalau pelemahan ini bisa terjadi lebih lanjut karena investor mulai resah atau pemulihan pandemi di China.
China sebagai ekonomi terbesar kedua di dunia ini sedang mengalami fase pemulihan setelah pandemi yang bergelombang. Sementara itu, dapat terlihat juga data ekonomi China cukup mengecewakan, berbeda dengan hasil dividen perusahaan Amerika Serikat.
Sejak bulan Januari, Yuan China telah terdepresiasi lebih dari 5% terhadap dolar. Padahal saat itu, uan bisa sampai ke level tertingginya, terlebih ketika pasar global menyambut pembukaan kembali pasar China. Ini membuat platform trading terbaik sibuk melayani perdagangan Yuan.
“Yuan menderita karena kisah pembukaan kembali China kurang menarik dari sebelumnya. Saat ini, tidak ada tanda-tanda stimulus lebih lanjut,” ucap salah satu ahli ekonomi senior dari Natixis, Gary Ng.
Strategi Mata Uang Setelah Harga Yuan Jatuh Berhubungan dengan Ekspor dan Impor, Berpengaruh pada Bisnis
“Mata uang yang lebih lemah pada perdagangan saat ini dapat membantu kinerja ekspor. Ini akan semakin berperan ketika perdagangan global menyusut tahun ini,” sambungnya.
Namun, ahli ekonomi secara pasti mengatakan kalau bank sentral memiliki alat kebijakan yang cukup untuk mencegah pergerakan mata uang yang berlebihan. Bank Sentral China juga mengatakan kalau pihaknya akan tegas dalam mengekang fluktuasi nilai tukar.
Penurunan Yuan yang semakin cepat dalam satu bulan terakhir ini membuat bank negara secara cepat turun tangan untuk mendukung mata uang tersebut. People’s Bank of China (PBOC) melihat pergerakan harga Yuan jatuh ini dengan sungguh tidak puas.
“Bank Sentral China pada dasarnya tidak puas membiarkan kenaikan Dolar AS di tengah pertumbuhan China yang memudar,” sebut Alvin Tan, ahli dan kepala strategi untuk sektor FX Asia di RBC Capital Market.
Para ahli ekonomi dari broker exness tidak mengharapkan penurunan tajam dari perdagangan mata uang Yuan terhadap Dolar. Tetapi Yuan yang lebih lemah ini membantu para eksportir untuk mengubah piutang Dolar jadi Yuan. Bank Sentral tetap cepat tangani harga Yuan jatuh ini.