Dampak Dollar AS Naik, Bisnis di Eropa Mengalami Kontraksi

Di awal perdagangan Eropa pada Rabu petang, Dollar AS naik tipis. Setelah komentar dari petinggi Fed yang lebih Hawkish, sedangkan Euro terus saja melemah di bawah level paritas.

Pada Rabu petang, Indeks dollar Amerika Serikat yang mengukur greenback terhadap mata uang lain, diperdagangkan naik sebesar 0,1% ke 108,623. Neel Kaskari, presiden Federal Reserve Bank Minneapolis.

Dampak Dollar AS Naik

Merupakan seorang pejabat baru yang mengomentari pentingnya bank central guna mengendalikan inflasi di atas segalanya. Komentar tersebut disampaikan pada hari Selasa, dalam pertemuan di Minneapolis.

baca juga : xau/usd mempertahankan pemulihan moderat, tanpa tindak lanjut

Dirinya juga mengatakan, The Fed perlu memperketat kebijakan moneter. Saat inflasi sebesar 8 atau 9%, kita semua menghadapi risiko ekspektasi inflasi tidak terkendali serta mengarah ke hasil sangat buruk.

Dollar AS Naik, Bisnis di Eropa Mengalami Kontraksi

Jerome Powell selaku ketua Fed, akan berbicara pada hari Jum’at akan berbicara dalam Jackson Hole Symposium di Wyoming. Diperkirakan, dirinya akan melanjutkan anti inflasi yang hawkish.

Sedangkan EUR/USD masih mengalami penurunan sebesar 0,2% di 0,9952. Euro telah jatuh melebihi 12% teradap dollar tahun ini, berada di bawah level paritas dalam 2 dekade untuk pertama kalinya.

Aktivitas bisnis Euro bulan Agustus mengalami kontraksi 2 bulan berturut-turut, akibat dari dollar AS naik. Pada hari Selasa, terbebani oleh kenaikan harga gas 3x lipat dalam lebih dari 2 bulan.

Khususnya Jerman dan juga Eropa, sangat terekspos atas ketergantungan pada impor dari Rusia. Pasokan gas berkurang dan pemotongan lain dapat menambah tekanan pada kawasan ekonomi.

Dalam catatannya, analis di ING menyatakan. PMI mengonfirmasi kekhawatiran pasar tentang gabungan buruk dari harga energi tinggi dan permintaan global melambat. Dalam pandangan mereka, penurunan ke 0,9800 lebih mungkin terjadi.

Daripada pemulihan berkelanjutan dalam waktu dekat di atas level paritas. GBP/USD mengalami penurunan 0,1% ke 1,1817, setelah data terbaru PMI Inggris menunjukkan perlambatan kegiatan ekonomi.

Analis ING menambahkan, mereka melihat risiko penurunan untuk cable disebabkan karena penurunan dollar kemarin, akan dibatalkan lebih lanjut, dengan 1,16/1,17 masih menjadi bias proyeksi dalam minggu ini.

USD/JPY mengalami kenaikan tipis ke 136,81, sedangkan USD/CNY mengalami kenaikan 0,4% ke 6,8641 mendekati level tertinggi 2 tahun. Karena di pusat industry Sanghai adanya laporan potensi pemadaman listrik membebani Yuan.

Yuan menghadapi gelombang panas parah, yang sudah mengeringkan beberapa sungai. Dan daerah yang ikut terdampak, bergantung pada PLTA. Hal tersebut awalnya karena dollar AS naik bisnis di eropa mengalami kontraksi.

 

Tinggalkan sebuah Komentar