Dampak Masalah Energi, Euro Melemah Dollar AS Justru Naik

Dampak masalah energi yang terjadi saat ini, menyebabkan Dollar AS naik dengan pengambil kebijakan Federal Reserve mempertahankan sikap dari Hawkish atas kebijakan moneter, pada pekan ini.

Dampak Masalah Energi

Menjelang symposium utama bank sentral Jackson Hole. Indeks dollar AS yang mengukur greenback mata uang asing lain. Diperdagangkan naik sebesar 0,1% di angka 108,160, setelah sebelumnya naik.

Ke level 108,26 untuk pertama kali sejak tanggal 15 Juli. Indeks naik lebih dari 2%, reli terbaik mingguan semenjak April 2020. Trend ini didorong komentar Fred.

Bahwa kenaikan suku bunga lebih besar dibutuhkan, untuk memerangi lonjakan inflasi di level tertinggi 40 tahun. Bank sentral AS menaikkan suku bunga sebesar 225 poin semenjak Maret.

Dampak Masalah Energi, Kenaikan dan Penurunan Mata Uang

Baru 5 minggu setelah energy Rusia Gazprom memberi pengumuman tentang penghentian 3 hari pengiriman pasokan gas Eropa. Lewat pipa Nord steam 1, kemungkinan memperburuk krisis energi di sana.

Membuat EUR/USD turun 0,1% ke angka 1,0027, jatuh ke level terendah sebagai dampak masalah energi. ECB diperkirakan akan menaikkan suku bunga pada September, setelah mengejutkan pasar dengan kenaikan 50 point.

Sementara itu, USD/CNY justru mengalami kenaikan 0,1% di 6,8271. Pasangan ini naik le level tertinggi hamper 2 tahun setelah sebelumnya Bank central China memangkas suku bunga pinjaman utama.

Dan juga mencoba menopang ekonomi yang rentan dampak pembatasan COVI 19 serta krisis properti. Sebaliknya, GBP/USD justru beranjak turun di 1,1824 tidak jauh dari titik terendah akibat dampak masalah energi.

Yaitu di 1,1792 setelah kepercayaan konsumen di Inggris jatuh ke tingkat rekor terendah. Disebabkan karena akibat dari kekhawatiran peningkatan resesi dan juga inflasi menekan keuangan rumah tangga.

Bank of England akan melanjutkan pengetatan kebijakan moneter pada bulan September dengan memberi keniakan suku bunga 50 point. USD/JYP naik sebesar 0,1 menjadi 137,03.

Karena lonjakan imbal hasil Treasury menjelang symposium Jackson, Yen mengalami tekanan. Menempatkan level 140 yang diawasi ketat menjadi sorotan. Sementara AUD/USD yang sensitive teradap risiko, berhasil naik 0,4 ke 0,6898.

Untuk komoditas hingga hari Senin malam, karet mengalami penurunan 1,48% ke 146,70 Jum’at di Singapura. Kakao AS naik sebesar 0,44% di 2.384,50 senin malam.

Batubara Newcastle di London mengalami kenaikan 0,57% di angka 416,25 dalam perdagangan Jum’at. Kenaikan dan penurunan mata uang tiap Negara tentunya adalah akibat dari dampak masalah energi yang terjadi.

Demikian artikel dari kami semoga menambah wawasan bagi pembaca. Nantikan berita menrik lainya dari brokerindofx dan terima kasih.

 

 

Tinggalkan sebuah Komentar