Dolar AS Menguat, Ambil Celah Jeda Bullish Ekuitas

Dolar AS menguat di sesi perdagangan Jumat malam ini, setelah menurun dalam tiga hari sebelumnya. Mata uang-mata uang minat risiko anjlok karena data ekonomi yang suram. Pasar pun memutuskan untuk mengurangi minat risiko, dan beralih ke safe haven. Akibatnya, pasar obligasi yang beberapa minggu bertengger di level tinggi, kini mulai mengendurkan bullish.

baca juga ; Testimoni Yellen sebagai kandidat mentri keuangan as

Dolar AS merosot terhadap mata uang-mata uang risiko tinggi dalam tiga sesi terakhir setelah pengukuhan Presiden AS Joe Biden hari Rabu lalu. Pasar optimistis terhadap stimulus fiskal Biden, sehingga mereka segera mencari aset-aset minat risiko dan mendorong jatuh Dolar AS.

Melanjutkan trend bearish dolar as menguat menguji resisten terdekat

Akan tetapi, trend tersebut terjeda sejenak malam ini karena sentimen pasar mengalami reversal. Saham-saham tergelincir dari rekor tinggi harian dan Dolar AS beranjak stabil dengan kenaikan tipis. Saat berita ini ditulis, Indeks Dolar diperdagangkan di 90.016.

Dolar AS Menguat

Analis menjelaskan bahwa penguatan Dolar AS hari ini lebih dikarenakan oleh pelemahan pasar saham. Akan tetapi, begitu minat risiko kembali bangkit, kenaikan Dolar hari ini hanya akan menjadi penahan sementara agar tak anjlok lebih jauh.

“Secara umum Dolar AS menguat karena S&P mencetak level tinggi baru kemarin, tetapi kemudian berhenti. Ekuitas pasar Asia juga sedang melemah,” kata Kit Juckes, analis forex di Societe Generale.

“Dalam jangka pendek, pemicu dasar yang mengubah segalanya adalah pelemahan Dolar AS karena modal tertarik ke tempat-tempat yang terdukung oleh vaksin, terdukung kebijakan moneter longgar, dan terbantu oleh seberapa rendah suku bunga Amerika Serikat,” kata Juckes.

“Namun dalam sepekan, saat Anda melihat reli ekuitas Risk-On, pelemahan Dolar, maka (kondisi pasar) Jumat ini hanyalah semacam souffle yang memberi sedikit lebih banyak atau cukup banyak,” imbuh Juckes.

Dolar Australia merosot setelah data Penjualan Ritel mengecewakan. Namun, mata uang tersebut masih dalam kisaran mingguan yang bersiap untuk nail. Sedangkan Dolar New Zealand turun 0.6 persen ke 0.7178 per Dolar AS.

Tagged With :

Tinggalkan sebuah Komentar