Tanggal 7 Maret 2021 pemberitaan Forex terkait Dolar AS menurun seolah menjadi informasi yang cukup mengangetkan. Bahkan indeks Dolar AS diperdagangkan pada kisarang angka 92.3. Para analisi juga ikut memberikan penjelasan terkait hal ini, yang mengatakan bahwa aksi profit taking akan berpotensi menjadi katalis.
Begitupun dengan penurunan Yield Obligasi Amerika Serikat sekitar 10 tahunan silam. Sejak awal tahun, memang Dolar AS telah terapresiasi dengan naiknya Yield Obligasi US Treasury. Pasalnya, para investor berangan bahkan pemulihan ekonomi Amerika Serikat akan terjadi lebih cepat bersamaan dengan implementasi vaksin.
Kuartal Pertama Dolar As Hanya Mendapatkan 2,5%
Namun di kuartal pertama Dolar Amerika Serikat hanya mendapatkan 2,5% saja yang pada akhirnya terimbas oleh aksi pada profit taking di awal kuartal yang kedua. Faktanya pada saat ini Yield Obligasi AS pun terlihat semakin menjauh dari rekor tertinggi seperti apa yang sudah diimplementasikan sebelumnya.
Baca disini juga : Non Farm Payroll Solid, Indeks Dolla AS Tantang 93,00
Maka dari itu Dolar AS menurun dan melemah sampai ke level paling rendah selama tiga minggu. Terlepas dari itu semoa analis masih tetap mempertahankan asumsinya kepada bullish dan sangat yakin jika dampak dari profit taking hanya bersifat sementara saja. Jadi tidak akan bertahan lama.
Disampng itu pergerakan dari Dolar AS kepada para rival-rival mayornya pada hari ini terbilang sangat kecil kecuali untuk Versus Euro. EUR/USD mengalami kenaikan diangka 0,13% ke 1.1885 ketika berita ini ditulis oleh Seputarforex dengan melanjutkan reli selama 3 hari berturut-turut.
Walaupun Dolar As Naik Tetapi Masih Belum Kuat Keluar dari Wilayah Kontraksi
Kemudian ada pula data yang menunjukkan kenaikan dari angka 45,7 menjadi 49,8. Semua data ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan estimasi flash yang menunjukkan perolehan 48,8. Namun sangat disayangkan semua ini masih belum mampu membawa PMI Jasa Zona Euro keluar dari wilayah kontraksi.
Untuk berikutnya pasar akan tetap melakukan antisipasi terhadap notulen FOMC. Sekalipun Dolar AS menurun namun potensi untuk kembali menguat sagngat besar. Bahkan kalaupun hanya ada sedikit sinyal dari hawkish The Fed. Maka dari itu harapan demi harapan masih tetap diutarakan.
Tagged With : dollar as