Dolar AS naik pada hari Senin lalu, 6 Desember 2021, dengan ketidakpastian mengenai varian baru virus coorna, Omicron, dan ekspektasi data inflasi AS yang cenderung memanas karena meningkatkan tekanan dari kebijakan suku bunga.
Indeks dari dolar US yang mengukur greenback untuk sejumlah mata uang lainnya mengalami kenaikan sekitar 0,20 persen berdasarkan pada data Investing.com. Broker XM kini hadir untuk semua orang yang ingin melakukan aktivitas trading menguntungkan.
Baca juga : Memahami konsep trading forex buy low dan sell high
Mata uang Antipodean juga cenderung lebih berisiko memimpin langkah pembalikan pada awal sesi, dibantu juga oleh pengamatan awal dari Afrika Selatan yang telah melaporkan temuan varian baru dari virus corona yakni Omicron dengan gejala ringan.
Akan tetapi, analis ANZ Bank memberikan saran bila harus mencari volatilitas dibandingkan tren. Pengukuran pada volatilitas untuk mata uang US dolar dan juga Selandia Baru bisa mencapai level tertingginya pada delapan bulan.
Dampak Munculnya Varian Omicron Kepada Dolar AS Naik
Varian Omicron nampaknya sudah berhasil menyebar ke sejumlah negara bagian Amerika Serikat. Walaupun penelitian masih tetap dilanjutkan, sebuah artikel yang dipublish oleh Dewan Penelitian Medis Afrika Selatan.
Dimana memaparkan bahwa sebagian besar pasien Covid-19 dirawat karena alasan lainnya dan tidak bisa lepas dari oksigen. Dalam beberapa sesi terakhir, pasar treasury pun bergejolak.
Yang mana kurva imbal hasil Amerika Serikat turun tajam di atas ekspektasi, bahwa Federal Reserve AS bergerak begitu cepat dalam mengendalikan inflasi. Pada akhirnya pun hal tersebut bisa berdampak pada pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Pada hari Jumat lalu, laporan pekerjaan juga telah memperkuat pandangan mengenai pengurangan aset Fed cukup cepat. Data dari indeks harga konsumen yang bakalan rilis pada pekan ini pun diharapkan bisa mendukung serta mendorong kenaikan dolar.
Pasar suku bunga berjangka sudah memprediksi suku bunga dolar AS meningkat untuk pertengahan tahun 2022, namun hanya sekitar 1,5 persen saja di akhir 2026 serta investor mesti berhati – hati untuk perubahan yang begitu cepat.
Angka inflasi dari tahun ke tahun di atas 7 persen, terhadap ekspektasi ekonominya sebesar 6,7 persen ternyata bisa merubah banyak hal. Dolar AS naik pun disebabkan oleh varian Omircon yang cukup menggemparkan dunia pada akhir tahun 2021.