Dolar AS melambung naik pada awal perdagangan Eropa sejak Kamis (17/02). Indeks dolar AS didukung oleh laporan bahwa kerusuhan di Ukraina timur dapat memicu kekhawatiran akan konflik besar.
Pemberontak yang didukung Rusia mengatakan pada Kamis pagi bahwa pasukan pemerintah Ukraina telah membombardir Ukraina timur. Akibat dollar AS melambung naik inilah, ketegangan kembali terjadi meskipun memang tidak sekacau sebelumnya.
Hal ini menyebabkan ketidakpastian terkait peristiwa tersebut, apakah tetap akan menjadi peristiwa lokal atau bahkan bisa menjadi persoalan yang lebih besar lagi. Rusia menjadikan peristiwa ini sebagai salah satu alasan untuk melakukan penyerangan.
Dolar AS Melambung Naik
Ketegangan telah mereda setelah Rusia mengumumkan penarikan sebagian pasukan yang ditempatkan di dekat Ukraina awal pekan ini, tetapi banyak negara Barat, termasuk Amerika Serikat dan NATO, membantah pengumuman tersebut.
baca juga : Rupiah naik, konflik rusia dan ukraina sudah mulai mereda
EUR/USD turun 0,05% menjadi 1,1367 setelah naik 0,5% pada hari sebelumnya. USD/JPY turun 0,3% menjadi 115,08, didorong oleh permintaan safe-haven yen. GBP/USD naik 0,06% menjadi 1,3591, sementara AUD/USD naik 0,08% menjadi 0,7198, turun 0,6%.
Rubel Rusia, yang sensitif terhadap kemungkinan perang, telah melemah karena sanksi yang akan datang. Pada 15:43 EST, {2186|USD/RUB}} naik 1,4% menjadi diperdagangkan pada 76,3153. Rupiah melemah 0,44% terhadap dolar AS melambung naik pada pukul 14:54 WIB di $14.317,5.
Analis ING mengatakan dalam sebuah memo bahwa “solusi diplomatik tetap menjadi dasar kami (yang mungkin masih merupakan pandangan jangka pendek) dan kami memperkirakan premi risiko geopolitik menurun seiring waktu.”
Inflasi konsumen berada pada level tertinggi dalam 40 tahun, meningkatkan ekspektasi bahwa pembuat kebijakan Fed telah memutuskan untuk memulai pengetatan pada pertemuan Maret mereka dengan kenaikan 50 basis poin, karena dolar AS melambung naik.
Namun, menurut risalah, politisi setuju bahwa menaikkan suku bunga Fed dari mendekati nol akan “segera”, tetapi berdasarkan data yang tersedia, mereka akan menjadwal ulang kenaikan suku bunga di setiap pertemuan.’
Dolar AS melambung naik dimana USD/TRY naik 0,2% menjadi 13,6160 pada 15:47 EST. Bank sentral Turki diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada hari Kamis untuk kedua kalinya berturut-turut karena melonjaknya inflasi.
Tingkat repo mingguan dasar diperkirakan akan tetap di 14%. Presiden Recep Tayyip Erdogan menentang kenaikan suku bunga, tetapi ini adalah cara tradisional untuk menghadapi kenaikan harga konsumen.
Informasi dari brokerindofx mengenai dolar AS melambung naik di atas diharapkan dapat menjadi sumber tambahan terbaru bagi para pembaca, khususnya para penggemar setia trading forex.