Dolar AS Semakin Kokoh Didukung Data Tenaga Kerja yang Kuat

Dolar AS semakin kokoh pada awal perdagangan Eropa Kamis (03/08/2023) kemarin. Terus naik dan melanjutkan tren positif di sesi sebelumnya setelah muncul data payrolls swasta oleh Fitch.

Dolar AS Semakin Kokoh

Kenaikannya sebesar 0,2% tersebut, ternyata bersamaan dengan pelemahan poundsterling dan euro. Masing-masing juga alami penurunan sama, sebesar 0,2% belum bisa lawan dominasi dolar Amerika Serikat.

Dolar AS Semakin Kokoh Pasca Laporan ADP dan Fitch

Kuatnya USD sebenarnya didukung oleh beberapa hal. Mulai dengan adanya tanda bahwa mata uang tersebut tetap kuat hadapi suku bunga tinggi. Hingga minggu lalu berkat laporan dari Fitch Ratings.

Tepatnya USD memperoleh kekuatan dari rendahnya sentimen perdagangan aset risiko. Khususnya setelah peringkat kredit Amerika Serikat dipangkas oleh Fitch Ratings. Laporan ADP malam sebelumnya juga membuat dolar AS semakin kokoh.

Tepatnya laporan yang memperlihatkan penggajian swasta ternyata meningkat dibandingkan perkiraan bulan Juli. Artinya pasar tenaga kerja kuat, mampu mendukung The Fed untuk menjaga batasan kebijakan moneter.

Setelah meningkatkan suku bunga sebanyak 25 bps Juli lalu, Jerome Powell, ketua The Fed tegaskan mengenai para pengambilan kebijakan. Mereka akan pelajari data ekonomi dahulu, sebelum rapat lanjutan September nanti.

Data pasar tenaga kerja kuat ini bisa melanjutkan tekanan upah, sehingga The Fed dalam teruskan siklus pengetatan moneter secara agresif. Sehingga trader idn fbs bisa abaikan downgrade kredit Amerika Serikat.

Mengenai kondisi dolar As semakin kokoh, analisis ING menyebutkan pada suatu catatan. Menurutnya apabila ekspektasi angka pekerjaan masih kuat di minggu ini, maka ada kemungkinan cegah hitungan ulang dovish lanjutan.

Indeks dolar pada pukul 14.10 WIB kemarin terus naik 0,2% ke 102,602 pasca ukur greenback terhadap enam mata uang lain. Sementara itu poundsterling serta euro lanjutkan penurunan.

Tepatnya GBP/USD turun sebesar 0,2% ke level 1,2689 menanti keputusan Bank of England mengenai kebijakan moneter. Perkiraan bank sentral akan naikkan suku bunganya menjadi 5,25% ke level tertinggi di aplikasi trading forex.

EUR/USD juga alami penurunan 0,2%, menjadi level 1,0920 pasca impor Jerman menunjukkan pemerosotan 3,4% Juni lalu. Menunjukkan keduanya belum dapat lawan dominasi dolar AS semakin kokoh di perdagangan.

 

Tinggalkan sebuah Komentar