Dolar Australia Turun Setelah RBA Menahan Suku Bunga

Dolar Australia turun ditengah-tengah naiknya ketidakpastian mengenai pertumbuhan perekonomian tahun ini. Mata uang Australia melemah pasca Reserve Bank of Australia (RBA) pertahankan suku bunga.

Dolar Australia turun ditengah-tengah naiknya ketidakpastian mengenai pertumbuhan perekonomian tahun ini. Mata uang Australia melemah pasca Reserve Bank of Australia (RBA) pertahankan suku bunga.

Selain itu RBA juga memberikan isyarat jika kemungkinan besar inflasi sudah sampai pada puncaknya. Di perdagangan di broker forex terbaik Selasa, dolar Australia bearish dari level paling tingginya selama 5 minggu.

Jika dilihat secara teknikal, AUD-USD pergerakannya cukup fluktuatif setelah sempat mengalami sesi pembukaan dalam jumlah yang lebih besar. Namun kemudian terkoreksi di tengah-tengah melemahnya dolar Amerika Serikat (USD).

Dolar Australia Turun Tertekan Keputusan RBA Terbaru

Mengalami pelemahan sekitar 0,3%, hal tersebut terjadi setelah RBA mempertahankan suku bunganya. Bank itu mengungkapkan jika pihaknya menunggu dan mengamati efek menyeluruh siklus naiknya suku bunga setahun terhadap ekonomi.

Selain itu inflasi juga diperkirakan sudah sampai pada level tertingginya setelah berhasil selama 30 tahun lebih bulan Desember. Walaupun inflasi mengalami penurunan kurang lebih 2 bulan belakangan berturut dari puncaknya.

Namun inflasi masih ada disekitar target dari RBA 2 sampai 3%. Sehingga bank sentral Australia juga memberikan peringatan jika naiknya suku bunga masih mungkin terjadi agar inflasi tinggi bisa menurun.

Akan tetapi suku bunga stabil justru membuat dolar Australia turun dan tertekan. Hal tersebut sama seperti peringatan mengenai pertumbuhan perekonomian dari RBA.

Kurs Asia yang lebih besar terus mengalami pelemahan, sementara dolar AS turun sebelumnya. Itu terjadi setelah sejumlah data dari manufaktur lemah sera naiknya harga minyak membuat pertumbuhan ekonomi tidak pasti.

Setelah data Senin mengungkapkan pemulihan bidang manufaktur yang tetap ada di kawasan kontaksi kurang lebih 5 bulan berturut, Yuan Cina menurun 0,1%. Sementara indeks dolar dan indeks dolar berjangka flat.

Itu terjadi pada Selasa setelah anjlok di perdagangan malam sebelumnya. Indeks dolar menunjukkan bagaimana kekuatan dari dolar Amerika Serikat di beberapa rival utamanya pada pasar kurs Eropa.

Di mana beberapa mata uang Eropa turun setelah sebelumnya melemah. Jika dilihat secara teknikal, maka AUD-USD bisa naik pada skala H4 dan diharapkan nantinya tidak lagi dolar Australia turun. exness

 

Tinggalkan sebuah Komentar