Dolar Kanada melemah terhadap Dolar AS yang terus menguat di sesi perdagangan Senin malam ini. Mata uang berjuluk Loonie tersebut menambah penurunan dari level tinggi tiga tahun akibat lonjakan kasus COVID-19 secara global. Di samping itu, Bank of Canada yang akan memaparkan kebijakan moneternya pekan ini, turut menjadi fokus pasar.
Saham-saham global dan harga minyak, dimana minyak merupakan salah satu ekspor penting bagi Kanada, tergelincir karena kekhawatiran penambah kasus infeksi virus Corona di seluruh dunia. Perlambatan laju vaksinasi untuk menambah imun terhadap penyakit tersebut, dianggap lebih penting daripada peningkatan ekonomi China.
Laporan inflasi memaksa dolar Canada melemah
Harga minyak futures turun 0.1 persen ke $52.31 per barel. Sedangkan Dolar Kanada menurun 0.33 persen ke 1.2770 per dolar AS. Sebelumnya, USD/CAD diperdagangkan di 1.2726 ke 1.2799. Kamis pekan lalu, Loonie sempat menyentuh level tertinggi dalam tiga tahun di posisi 1.2621.
Para spekulator memotong bullish mereka terhadap Dolar Kanada dalam dua pekan ini, demikian data dari CFTC hari ini. Di sisi lain, data Housing Starts di Kanada anjlok 12.2 persen pada bulan Desember, dibandingkan dengan bulan lalu di 228,279 unit. Jumlah uni tersebut sedikit lebih tinggi dibanidingkan perkiraan ekonom di 227,000.
Laporan inflasi Kanada untuk bulan Desember dan kebijakan suku bunga Bank of Canada akan diumumkan pada hari Rabu pekan ini. Para analis dari broker indofx melihat peluang akan pemotongan suku bunga mikro, dengan perubahan suku bunga acuan BoC yang kurang dari 25 basis poin demi menghindari suku bunga negatif. Pemotongan suku bunga terakhir BoC dilakukan pada bulan Maret lalu hingga kini di posisi 0.25 persen.
“Penguatan Dolar Kanada terbaru dan dampak ekonomi akibat pembatasan sosial baru-baru ini guna membatasi penyebaran virus, dapat menyebabkan penurunan pertumbuhan ekonomi. Kendati demikian, kasus tersebut tidak terlalu menarik perhatian pasar.” kata Benjamin Reitzs, analis dari BMO Capital Markets.
Tagged With : usdcad