Dolar lanjut menguat meski pasar AS libur hari ini. Indeks Dolar AS masih melanjutkan penguatan setelah kenaikan pesat akhir pekan lalu. Di sesi perdagangan Senin malam ini, indeks yang mengukur kekuatan Dolar AS terhadap enam mata uang lain tersebut naik 0.17 persen ke 90.88.
GBP/USD turun 0.2 persen ke 1.3562, sedangkan AUD/USD yang termasuk mata uang sensitif risiko turun 0.2 persen ke 0.7686. Volume perdagangan hari ini terbilang kecil karena pasar AS sedang libur. Namun, pekan ini akan ada banyak event penting yang perlu diwaspadai oleh para trader.
Pada hari Jumat kemarin, Penjualan Ritel AS terkontraksi -1.4 persen dalam basis bulanan pada bulan Desember. Penurunan yang lebih besar daripada perkiraan tersebut menunjukkan bahwa belanja konsumen di ekonomi terbesar dunia, tak luput dari imbas infeksi COVID-19 yang kembali merajalela.
Politik AS Dan Rapat Bahas Pengyatan Dolar
Selain itu, carut-marut politik AS akan turut menjadi perhatian pasar. Pelantikan presiden AS terpilih, Joe Biden, kemungkinan akan diwarnai dengan pemakzulan Donald Trump. Persoalan stimulus tambahan pun menambah pelik situasi, dimana ada perlawanan dari Republikan terhadap rencana anggaran stimulus $1.9 triliun yang diusulkan Biden.
Sementara itu, kandidat Menteri Keuangan AS baru, Janet Yellen, akan banyak dibanjiri pertanyaan tentang pandangannya mengenai bullish Greenback dalam testimoni di Capitol Hill pada hari Selasa besok. Pernyataan Yellen boleh jadi akan mengafirmasi tujuan kebijakan penguatan Dolar AS.
“Kami mengekspektasikan trend bear Dolar AS akan berhenti sejnenak pekan ini seiring dengan event-event berisiko,” demikian tulis analis ING dalam catatan analisanya.
Di sisi lain, EUR/USD juga tertekan oleh penguatan Dolar. Pasangan mata uang tersebut turun 0.1 persen ke 1.2073. Single Currency akan sangat dipengaruhi oleh rapat ECB, konferensi Uni Eropa, serta krisis politik Italia.
“Tak banyak yang diharapkan dari ECB setelah langkah selanjutnya pelonggaran pada bulan Desember lalu,” tambah analis ING. “Namun demikian, kami mengekspektasikan Presiden Lagarde akan mengatakan bahwa ECB sedang memonitor nilai tukar mata uangnya secara cermat, mewaspadai dampak tingkat inflasi rendah pada Euro.”
Tagged With : Dolar AS