Kondisi terkini untuk dolar terus melemah dengan terjadi penurunan besar dibandingkan sebagian besar rival utamanya. Meskipun begitu sentimen pasar juga sedang mengalami hal yang kurang baik sehingga dapat dikatakan suram.
Penurunan ini tertahan serta jelas menguntungkan berubahan bagi mata uang Amerika sendiri, serta lebih banyak terjadi. Selain itu, dari Tiongkok juga telah memberikan pengumuman mengenai serangkaian tindakan melonggarkan diri dari virus corona.
Dengan langkah tersebut juga berdampak pada dolar terus melemah melihat neraca perdagangan November surplus $ 69,84 miliar. Kondisi ini akibat dari ekspor telah turun sebanyak 8,7 % serta impor mengalami penurunan 1,1 %.
. Pilihan aplikasi forex pemula yang akan membantu anda
Untuk angka lebih buruk lainnya dikhawatirkan bisa mempengaruhi kemajuan dari perekonomian secara global. Selain itu ada risk-off akibat dari Moskow pada pertengahan sesi perdagangan AS sedang berlangsung.
Presiden Rusia, Vladmir Putin mengumumkan ancaman mereka terkait dengan perang menggunakan nuklir. Perperangan ini diperkirakan menguat dengan menggunakan senjata nuklir untuk mempertahankan diri juga sekutu.
Perubahan yang Terjadi dengan Dolar Terus Melemah
Dengan melemahnya nilai dari pait save haven sendiri, akibat dari kurva treasury AS sedang berada pada ketidak pastian. Selain itu Pembuat kebijakan juga sedang mencatat mengenai perkembangan kebijakan moneter secara ketat.
Nilai dari GBP / USD sedang berada di atas 1,2200 berada pada nilai tertinggi mereka. Sedangkan AUD / USD juga sedang melayang tinggi di nilai 0,6730. Lain dengan itu USD / JYP turun sementara berada pada angka 136,30.
Untuk pair USD / CHF sedang menetap di harga mereka tetap berada pada nilai 0,9400. Kemudian emas juga mendapatkan keuntungan mereka tersendiri dengan pelemahan dolar terlihat di broker forex spread rendah $1.787 per troy ons.
Untuk nilai jual dari minyak mentah tetap berada pada tekanan sementara mereka ketika dilakukan penjualan. Pada WTI diperdagangan sedang berada pada nilai $ 72,10 per barel, sehingga dapat dikatakan masih tertekan.
Nilai dari WTI tersebut dapat dikatakan berada pada angka terendah sejak Desember 2021 lalu. Dengan melihat kondisi ini, pastinya kemungkinan perubahan akibat dolar terus melemah juga masih dapat terjadi lagi.