Dolar AS mengalami penurunan, indeksnya menunjukkan data tertahan di rekor terendah dua minggu di bawah ambang 92,50 dalam perdagangan di tanggal 8 april 2021 ini. Dari kutipan sumber brokerindofx menuliskan bahwa Rilis notulen FOMC pada dini hari ini tidak memberikan penawwaran baru terhadap opini.
Hal tersebut menyebabkan reli Yield Obligasi AS dan USD malah kehilangan momentumnya. Melemahnya dolar AS terhadap beberapa mata uang mayor kecuali Euro mempunyai outlook yang jauh lebih lemah lagi. Fakta menariknya Notulen FOMC memberikan isyarat terhadap para pejakab The Fed.
The Fed Masih Terus Berhati-Hati dalam Penurunan Dolar As
Menurutnya The Fed masih sangat berhati-hati dalam menyikapi pandemi yang masih terus berlangsung hingga sekarang ini. Sekalipun semua daya dari makro ekonomi AS terakselerasi secara cepat. Tentu semua ini berkat adanya peluncuran stimulus massif yang dilakukan oleh Presiden Joe Biden.
Lihat juga disini : Dolar AS Menurun Mengakibatkan Profit Taking EURO Terdukung Oleh Data
Namun sikap waspada dan hati-hati ini dikhawatirkan akan menjadi boomerang bagi USD. Pasalnya Dolar AS mengalami penurunan sehingga juga memberikan respn rilis notulen FOMC Yield Obligasi AS yang juga semakin melemah. Pada dasarnya posisi yield obligasi ini berada di level 1,647% setelah mundur sampai 1,695%.
Padahal, Yield acuan terbaru mampu mencetak rekor tertinggi selama lebih dari setahun lamanya karena berada di titik level 1776% di minggu lalu. Pada saat yang bersamaan bursa saham Amerika Serikat juga kembali mengalami kenaikan. Berbagai indeks wall street bertahan pada rentang yang paling tinggi.
Menguatnya Ekuitas Bersamaan Penurunan Yield Dikabarkan Pertada Dolar As Terus Melemah
Menguatnya ekuitas yang dibersamai dengan penurunan yield seperti ini biasanya menjadi pertanda bahwa USD melemah. Disamping itu Notulen The Fed juga tidak memberikan kejutan yang sifatnya negatif bagi sentiment resiko. Komite juga menegaskan bahwa tidak perlu terlalu terburu-buru dala mengetatkan kondisi.
Lebih tepatnya keadaan yang terus dipantau adalah moneter. Dukungan akan terus iberikan kepada pemulihan suku bunga. The Fed juga dinilai sangatlah akomodatif dalam membebani USD ketika mulai memasuki musim panas. Setinmen pasar saat ini melunak, namun dalam situasi ini membuat Dolar AS mengalami penurunan.