Awal Pekan, Dollar AS Menguat Didukung Kenaikan Suku Bunga

Di awal perdagangan pekan ini, Sening (20/2/2023) nilai tukar dollar AS menguat di level tertinggi selama enam minggu terakhir. Kondisi ini disebabkan oleh rilis data ekonomi Amerika Serikat yang tangguh sehingga meningkatkan ekspektasi kenaikan suku bunga.

Dollar AS Menguat Didukung Kenaikan Suku Bunga

Rilis data terbaru ekonomi Amerika Serikat memberikan dorongan penguatan terhadap dollar AS. Indeks dollar AS mengalami kenaikan sebesar 0.28 persen di angka 104.44. Ini merupakan kenaikan terturut-turut selama tiga minggu terakhir.

Menurut analis pasar CMC Markets, Tina Teng, rilis data terakhir ekonomi AS menunjukkan kenaikan yang sehat. Hal ini membuat dollar AS masih akan aman dari ancaman resesi dalam waktu dekat karena ekspektasi kenaikan suku bunga yang lebih tinggi dalam jangka waktu lebih lama.

Menguatnya dollar AS ini membuat beberapa mata uang utama lainnya mengalami penurunan. Euro mengalami penurunan 0.34 persen di angka 1.0635 dan sterling turun 0.32 persen menjadi 1.1949 dollar. Aussie juga anjlok sebesar 0.6 persen menjadi 0.68325 dollar ke level terendah sejak 6 Januari.

Emas Anjlok di Tengah Dollar AS Menguat

Di tengah tekanan ekspektasi kenaikan suku bunga AS yang tinggi, harga emas justru mengalami penurunan tajam. Pada awal sesi perdagangan broker fbs hari ini, emas merosot karena pedagang memperkirakan akan ada lebih banyak kenaikan suku bunga the Fed.

Kontrak emas di divisi Comex New York Exchange menunjukkan penurunan sebesar 1.60 dollar AS atau sebesar 0.09 persen. Kontrak berjangka ems juga menunjukkan penurunan sebesar 1.3 persen atau mengalami kerugian selama tiga minggu berturut-turut.

Di sisi lain, emas berjangka terangkat naik 6.50 dollar AS atau 0.35 persen menjadi 1.851.80 dollar AS setelah merosot 20.10 dollar AS pada sesi sebelumnya. Sedangkan logam mulia lain seperti perak mengalami kenaikan 0.02 persen menjadi 21.715 per once.

Anjloknya harga emas ini disebabkan oleh ekspektasi pasar atas kenaikan suku bunga yang dilakukan oleh the Fed. Kondisi ini mendorong dollar AS menguat karena rilis data ekonomi AS yang menunjukkan angka positif sehingga dianggap aman dari risiko resesi. Untuk informasi lebih lengkap dan berita terbaru bisa baca di https://brokerindofx.com.

 

Tinggalkan sebuah Komentar