Pada hari Selasa Dollar AS naik sesudah laporan pekerjaan Amerika Serikat yang beragam di hari Jumat mengirimkan mata uang Amerika Serikat ke level rendah seminggu.
Dengan fokus pasar berpindah ke data inflasi Amerika Serikat yang akan dirilis pekan ini. Euro mengalami pelemahan sesudah data di hari Senin menunjukkan produksi industri Jerman menurun lebih kuat.
Dari perkiraan pada bulan Juni, menggaris bawahi sebuah tantangan yang dihadapi beberapa sektor manufaktur di tengah menurunnya ekonomi terbesar Eropa. Dollar AS naik setelah berada dilevel rendah seminggu.
Pada hari Jumat sesudah data berhasil menunjukkan ekonomi Amerika Serikat menambahkan agak sedikit pekerjaan. Dari yang sudah diharapkan di bulan Juli, dengan penurunan harian yang dibatasi tanda-tanda kenaikan upah.
Dollar AS Naik Sedangkan Euro Mengalami Pelemahan
Kenaikan upah yang solid serta turunnya tingkat pengangguran. Itu menyarankan FED mungkin harus mempertahankan suku bunga yang lebih tinggi dan lebih lama. Indeks dollar Amerika Serikat.
Yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lain. Yang bergerak 0,07% lebih tinggi yakni di 102,08, menjauhi level terendah Jumat yakni di 101,73. Hal tsesuai dengan analisa dari review broker xm.
Data inflasi Amerika Serikat akan dirilis hari Kamis, di mana ekspektasinya untuk inflasi inti. Yakni sebesar 4,7% di basis tahunan bulan Juli. Terhadap dollar, euro mengalami penurunan 0,14% menjadi $1,0995.
Terus bergerak menuju level terendah sebulan. Sementara Yen mengalami penurunan 0,2% menjadi 142,03 per dolar sesudah mencapai level tertinggi seminggu di 141,52 per dolar pada perdagangan Asia.
Bank of Japan justru memperdebatkan prospek pertumbuhan inflasi yang berkelanjutan di pertemuan Juli mereka. Dengan salah satu anggota dewan mengatakan bahwa harga dan upah bisa terus meningkat pada kecepatan.
Yang tidak bisa terlihat di masa lalu. Itu menurut ringkasan pendapat yang sempat dirilis pada hari Senin. Sedangkan di tempat lain, sterling justru mengalami kenaikan 0,19% menjadi $1,2772.
Berhasil bergerak menuju level terendah sebulan yang disentuh di hari Kamis. Sesudah Bank of England berhasil menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin menuju puncak 15 tahun yakni sebesar 5,25%.
Itu merupakan kenaikan berturut-turut yang ke 14 BoE. Namun langkah mundur dalam laju pengetatan moneter ini sesudah mengalami kenaikan 50 bps di pertemuan sebelumnya. Diperkirakan untuk perdagangan berikutnya.
Indeks dollar Amerika Serikat akan mencermati prospek inflasi Amerika Serikat yang menurun. Yang bisa menekan dollar Amerika Serikat. Indeks dollar AS sendiri diperkirakan.
Bergerak di dalam kisaran Resistance 102.29 hingga 102.60. Tetapi bila mengalami penurunan akan bergerak di dalam kisaran Support 101.74 hingga 101.51. Namun untuk sementara ini Dollar AS naik, baca selengkapnya di aplikasi trading forex terpercaya.