Pada hari kamis lalu, emas melemah 2% sehingga menjadi kabar buruk. Terutama bagi investor yang bergerak dalam bidang logam mulia tersebut. Tapi tidak bertahan terlalu lama sehingga mengalami kondisi rebound.
Karena adanya pengalaman menurun dengan nilai drastis, akhirnya para analis menganggapnya sebagai no man’s land. Sudah menjadi istilah tidak asing dalam dunia investasi karena memiliki pengaruh cukup besar.
Emas Melemah 2% di Pasar Internasional
Harga emas memang menurun cukup tinggi yaitu menjadi 1.753,39 USD per troi ons. Artinya sekitar jebloknya harga pasar tersebut mencapai 2,2%. Setidaknya menurut data penjualan ritel terbaru Amerika Serikat.
Peningkatan yang terjadi hari ini hanya sekitar 0,5% saja menjadi 1.761,9 per troi ons. Sebenarnya cukup mengejutkan karena pada bulan Agustus, penjualannya meningkat. Bahkan lebih baik dibanding bukan Juli.
Baca Juga : Kurs dolar singapura melemah, buruk bagi data ekspor
Terlebih saat Juli, penurunan sampai minus 1,8%. Meski begitu tidak mengganggu sektor ekonomi negara besar seperti AS. Malahan tetap kuat, bahkan dibicarakan langsung oleh Chris Low selaku kepala FHN Financial.
Dengan kondisi penurunan harga emas, ada kemungkinan The Fed bisa mengeluarkan pendapat berbeda. Mungkin akan ada kebijakan bank sentral baru. Terutama dalam menghadapi defisit agar tidak merugikan.
Apalagi belakangan ini juga muncul lagi isu buruk seperti tapering. Banyak analis menyebut benar-benar akan dijalankan dalam waktu dekat. Tentunya bisa semakin membuat banderol gold lebih buruk lagi.
Penyebutan Istilah No Man’s Land Pada Gold
Untuk penyebutan No Man’s Land sendiri dikeluarkan oleh analis terkenal yaitu Streible. Dapat diartikan tidak memiliki support yang cukup baik. Tidak banyak faktor dapat membantu saat harga naik maupun turun.
Para analis juga menganggap banderol emas tidak akan naik drastis dalam waktu dekat. Terlebih karena resisten cenderung lebih. Bahkan sebelumnya ada rilisan data yang menyebabkan potensi anjlok bisa terus ada.
Contohnya kenaikan kurs dolar beserta yield obligasi. Hal ini secara langsung sudah berpengaruh pada para broker forex terbaik. Mereka secara tegas langsung keluar dari pasar emas tanpa banyak pikir.
Menurut CNBC, analis strategi pasar mengatakan jika posisi beli semakin membesar. Tidak mungkin lagi bagi investor untuk menahan investasinya. Tapi masih bisa menunggu kabar baik dari rapat The Fed selanjutnya.
Mungkin bisa ada kondisi tertentu seperti geopolitik dapat merubah keadaan. Bisa saja para pejabat The Fed mengeluarkan ide brilian yang baru. Pastinya bertujuan membuat emas melemah 2% menjadi menguat.