EUR/USD Memperpanjang Penurunan Karena Dollar AS Menguat

EUR/USD memperpanjang penurunan harian, bahkan tembus ke bawah 1.1200 sekitar 1.1197 di jam perdagangan sesi Amerika Serikat hari Rabu. Walaupun data pasar perumahan Amerika Serikat mengecewakan.

EUR/USD Memperpanjang Penurunan Karena Dollar AS Menguat

Tetapi dollar Amerika Serikat terus saja menguat hingga memaksa pasangan mata uang EUR/USD tetap berada di posisi bawah. Dollar Amerika Serikat menemukan permintaan jangka pendek pada hari Rabu.

Meskipun Euro tetaplah menjadi rival paling Tangguh. Penguatan dollar Amerika Serikat sebagian dikarenakan lemahnya inflasi Inggris di bulan Juni. Inflasi Inggris sebagaimana dengan diukur oleh CPI atau Consumer Price Index.

EUR/USD memperpanjang penurunan ke 7.9% secara basis tahunan di bulan Juni dari sebelumnya yakni 8.7% di bulan Mei. Angka tersebut muncul di aplikasi exness bawah dari perkiraan pasar yaitu 8.2%.

EUR/USD Memperpanjang Penurunan Karena Dollar AS yang Menguat

Perincian laporan inflasi Inggris tersebut menunjukkan bahwa PPI atau Producer Price Input tahunan menurun sebesar 2.7%. Hal tersebut mengakibatkan pasar menimbang ulang pertaruhan akan BoE atau Bank of England.

Yang hawkish dan juga membebani Poundsterling dengan berat, hal tersebut membantu dollar Amerika Serikat menguat. Sementara itu, pasar saham justru tetap mempertahankan momentum positifnya yang dipicu.

Keluarnya laporan-laporan penghasilan perusahaan Amerika Serikat di hari Selasa. Kebanyakan indeks saham dari Eropa dan Asia mengalami kenaikan. Sedangkan Wall Street berjangka terus mengalami kenaikan hingga membatasi.

Permintaan terhadap dollar Amerika Serikat yang safe haven, dan itu mungkin akan menguntungkan broker forex aman dan terpercaya. Data dari Zona Euro bahkan menunjukkan bahwa HICP atau Harmonized Index of Consumer Prices.

Di bulan Juni mengalami kenaikan sebesar 5.5% YoY, sesuai perkiraan pendahuluan. Sebaliknya Amerika Serikat mempublikasikan Building Permits serta Housing Starts di bulan Juni yang menurun sebesar 3.7% dan juga 8%.

Itu merupakan angka yang sangat mengecewakan. Sementara itu support terdekat menunggu di 1.1182, jika berhasil melewatinya akan berlanjut ke 1.1150, lalu 1.1110. Resistance terdekat juga menunggu di 1.1202.

Jika berhasil melewatinya akan berlanjut ke 1.1230, lalu setelah itu ke 1.1250. Sedangkan GBP/USD ada pada tekanan bearish yang cukup kuat serta diperdagangkan pada level terendah dalam seminggu.

Yakni di atas 1.2900 sekitar 1.2922. Data dari Inggris juga menunjukkan angka inflasi CPI atau Consumer Price Index tahunan. Mengalami penurunan tajam ke 7.9% di bulan Juni.

Dari sebelumnya bulan Mei yakni 8.7%, hingga menyebabkan pasar timbang ulang pertaruhan Bank of England. Yang hawkish serta membebani Poundsterling, tetapi tetap EUR/USD memperpanjang penurunan karena dollar AS menguat.

 

Tinggalkan sebuah Komentar