Fokus Berita Ekonomi Forex Hari Ini Jumat 9 Oktober 2020

Sepanjang hari Jumat (9/10) indeks Dolar AS terus pada posisi yang tertekan ketika nada positif sentimen risiko global mendominasi. Permintaan terhadap aset-aset safe haven termasuk Dolar AS mengalami pelemahan. Sampai saat sesi awal Eropa hari ini, indeks Dolar AS sudah mencatatkan penurunan menuju ke level 93,40.

Dolar AS Dalam Pelemahan

dolar melemah
dolar melemah

Baca juga disini : Trading Forex Dengan Aman Bersama Broker Forex Terbaik di Dunia

Selama tiga sesi tanpa jeda, indeks terus mengalami penurunan menjelang penutupan pekan. Salah satu penyebab Dolar AS melemah adalah adanya pembicaraan terbaru yang terkait dengan paket bantuan stimulus dari pemerintah AS. Dengan adanya pembicaraan tersebut maka kembali menghidupkan bahwa ekonomi AS akan menerima gelontoran dana yang besar dalam upaya membantu pemulihan perekonomian.

Di tengah aksi risk on yang masih berlaku, Dolar AS tampaknya juga kehilangan minat pembelian. Pasalnya pada imbal hasil obligasi Treasury AS dalam tenor 10 tahun mengalami penurunan menjauh dari puncak paling tinggi 4 bulan di 0,80%. Hal itu menyebabkan permintaan Dolar AS mereda.

Beban tambahan yang diterima oleh Dolar AS adalah rilis data ekonomi kemarin. AS merilis data mengenai klaim awal pengangguran dalam sepekan. Data mengenai pasar tenaga kerja itu menampilkan hasil yang tidak ada perubahan signifikan. Meningkatkan kekhawatiran bahwa momentum pemulihan ekonomi bisa terancam sirna.

Sebelumnya memang banyak yang khawatir pemulihan ekonomi AS akan terganggu. Terutama jika stimulus ekonomi AS gagal disetujui. Namun dengan adanya pernyataan terbaru dari Presiden Trump maka membantu harapan pemulihan ekonomi AS untuk kembali meningkat.

Trump membuka kesempatan untuk melangsungkan pembicaraan terkait dengan stimulus yang ekstra besar. Meskipun sebelumnya beberapa hari lalu dirinya menolak keras pembicaraan stimulus yang berlangsung antara Demokrat dan Republik. Pembaruan berita mengenai dana stimulus itu akan sangat diperhatikan oleh para pelaku pasar dan investor untuk mencari arah pergerakan Dolar AS selanjutnya.

Yuan China Lepas Pantai Naik Ke Puncak 18 Bulan

Baca juga disini : Review Kelebihan dan Kelemahan Broker FBS

Saat sesi Asia hari Jumat ini pasangan mata yang USDCNH mengalami penurunan yang sangat dalam sekali mencapai 0,42%. Pelemahan itu telah menyebabkan pasangan mengunjungi kembali titik yang paling rendah dalam 18 bulan terakhir yang berada di 6,7100. Pasalnya beberapa bulan ini memang Dolar AS sangat mendominasi di atas Yuan China. Terutama ketika perang dagang AS-China memanas sejak 2019 lalu.

Dukungan utama yang membantu Yuan China menguat sangat mengesankan adalah rilis data ekonomi China tadi pagi yang optimis. Data mengenai indeks manajer pembelian sektor jasa caixin dilaporkan naik sampai ke 54,8. Data ini jauh lebih baik dari laporan bulan sebelumnya yang berada di 54,3 dan prediksi awal di 54,0.

Dengan laporan data yang sangat optimis itu menjadi sebuah gambaran bahwa perekonomian China terus berusaha bangkit dari perlambatan yang sempat terjadi. Tentunya kebangkitan ekonomi China juga akan berdampak lebih luas pada masa depan ekonomi global.

Kemudian selain data ekonomi yang positif, lonjakan permintaan Yuan China juga diakibatkan oleh Beijing yang berhasil masuk ke dalam program vaksin virus Corona WHO. Terlepas dari aksi yang kurang positif dari global atas tuduhan penyebab pandemi virus Corona.

Bersama dengan aksi kenaikan dari mata uang Yuan China lepas pantai tersebut, sebagian besar aset berisiko global memang sedang kompak mengalami kenaikan. Kontrak berjangka S&P 500 mampu mencatatkan kenaikan sampai 0,50% saat sesi Asia disusul oleh saham Asia Pasifik dan mata uang berisiko global lainnya. Risk on juga telah menyebabkan permintaan Dolar AS turun terhadap mata uang berisiko global.

Tagged With :

Tinggalkan sebuah Komentar