Fokus Berita Ekonomi Forex Hari Ini Kamis 15 Oktober 2020

Berita ekonomi saat sesi awal Asia tadi pagi, Australia merilis data ekonomi mengenai pasar tenaga kerja dengan hasil yang cukup mengecewakan. Pasca rilis data utama tersebut, Dolar Australia langsung mencatatkan pelemahan yang lebih dalam. Kondisi semakin diperburuk ketika aliran permintaan safe haven meningkat dan menguntungkan mata uang Dolar AS.

Dolar Australia Melemah Karena Pengangguran Meningkat

berita ekonomi Forex hari ini

baca juga disini : Mengenal dan Memahami Dasar – dasar Istilah Dalam Forex ( swap,komisi, rebate dll)

Salah satu penyebab Dolar Australia mengalami pelemahan adalah rilis data yang mengecewakan membuka peluang pemangkasan suku bunga oleh RBA pada pertemuan November ini. Ekonomi Aussie menampilkan kehilangan pekerjaan yang mencapai 29,5 ribu pada bulan September. Hasil itu lebih baik dari apa yang diharapkan sebelumnya yau kehilangan sampai 35 ribu. Namun data itu jauh lebih buruk dibandingkan bulan Agustus dimana ada penambahan 111 ribu.

Tingkat pengangguran di Australia juga lebih suram dari laporan sebelumnya. Data aktual berada di 6,9% lebih buruk dari bulan sebelumnya yang berada di 6,8%. Meski itu lebih baik dari prediksi awal yang berada di 7,1%. Rincian lain pekerjaan paruh waktu mengalami penurunan sampai 9,4 ribu untuk bulan September, lebih buruk dari penambangan 74,8 ribu di bulan sebelumnya. Pekerjaan penuh waktu juga hilang 20,1 ribu dari sebelumnya bertambah di 36,2 ribu.

Hasil data pasar tenaga kerja yang cukup mengecewakan ini menyebabkan aliran penjualan Dolar Australia mendominasi. Pasar tetap saja bearish walaupun sebenarnya kejatuhan pasar tenaga kerja Aussie ini tidak seburuk dengan apa yang diprediksi pada awalnya. Pasalnya ini telah memberikan konfirmasi mengenai bias dovish yang disampaikan oleh RBA.

Saat tadi pagi, RBA juga mengatakan bahwa suku bunga acuan Aussie bisa mengalami penurunan sampai ke 0,10% untuk pertemuan yang akan datang. Atas ekspektasi inilah permintaan terhadap Dolar Australia langsung mengalami kejatuhan yang cukup dalam. Selanjutnya para pelaku pasar dan investor mungkin akan terus memegang ekspektasi pemangkasan suku bunga RBA tersebut pada pertemuan November.

Poundsterling Fokus Ke KTT Uni Eropa Untuk Masa Depan Brexit

 

GBPUSD kembali mengalami penurunan memperpanjang pembalikan dari tertinggi sesi Asia menuju ke 1,3010 saat menjelang pembukaan pasar Eropa hari Kamis ini. Para pelaku pasar dan investor di sekitar Poundsterling sepertinya sangat hati-hati pada acara utama di hari ini. Pasalnya tepat di 15 Oktober ini, KTT Uni Eropa akan berlangsung dan nasib pembicaraan Brexit akan resmi disegel.

Dinamika Brexit yang masih penuh ketidakpastian meski sudah mencapai masa akhir transisi terus menjadi fokus Poundsterling. PM Boris dilaporkan mundur dari pembicaraan Brexit. Sementara itu Uni Eropa menekan pemerintah agar cepat mengambil keputusan mengenai hubungan antara Inggris dan Uni Eropa selanjutnya.

Sementara itu hari Rabu kemarin, kedua pihak saling tuduh menjadi penyebab tidak adanya perkembangan pembicaraan Brexit. Pasalya keduanya masih tetap keras dengan keinginan masing-masing dan padahal juga ingin mencapai kesepakatan. PM Boris sendiri ingin menjalin hubungan perdagangan dengan Uni Eropa seperti Australia dan Kanada. Terutama ketika pandmei sangat memukul perekonomian.

Beban lain yang menyebabkan Poundsterling Inggris melemah adalah masalah virus Corona di Inggris. Dilaporkan ada lonjakan kasus yang signifikan dan tentunya itu akan menghambat upaya pemulihan perekonomian Inggris. OECD mengatakan pemerintah harus membantu pengangguran agar bisa segera bekerja dan bisa menutup semua masalah di tengah masyarakat saat ini.

Fokus GBPUSD akan tertuju pada KTT Uni Eropa dimana nasib Brexit akan ditentukan. Kemudian dari sisi lain, dinamika Dolar AS di tengah ketidakpastian dana stimulus ekonomi AS juga menjadi perhatian para pelaku pasar dan investor.

Tinggalkan sebuah Komentar