Fokus berita ekonomi forex hari selasa 27 oktober 2020. Pasangan mata uang EURUSD pada hari Selasa ini (27/10) bergerak dalam bias kenaikan. Saat menjelang pembukaan pasar Eropa, Euro mampu bergerak dengan sangat baik mendominasi di atas Dolar AS menuju ke nilai tukar 1,1800. Euro memanfaatkan dengan baik nada pelemahan yang terjadi di sekitar mata uang Dolar AS.
Mata Uang Euro Bullish Mengabaikan Lonjakan Kasus dan Ekspektasi Langkah ECB
Pelajari selengkapnya disini : Cara Memilih Broker Trading Forex Terbaik dan Terpercaya untuk Trader Indonesia
Mengenai arah sentimen risiko, beberapa aset berisiko termasuk pasar ekuitas AS bergerak positif untuk saat ini. Sayangnya nada yang serupa tidak terlihat pada pasar saham Asia hari ini yang justru mencatatkan penurunan. Namun itu semua diabaikan oleh mata uang Euro dan tetap saja mampu ,mendominasi pergerakan beberapa waktu terakhir.
Dolar AS membalikkan kondisi bullish yang terlihat hari Senin kemarin. Penyebab Dolar AS turun adalah adanya bias negatif yang terlihat pada imbal hasil obligasi Treasury AS dalam 10 tahun. Saat ini yield tersebut kembali menurun menuju ke bawah level utama yang berada di 0,80%.
Meski mata uang Euro saat ini bullish di atas Dolar AS, penguatan itu masih akan menerima banyak sekali tantangan. Pasalnya kawasan Eropa sampai sekarang masih mencatatkan penambahan kasus virus Corona yang sangat besar. Apalagi negara anggota Uni Eropa juga memberlakukan kebijakan lockdown yang bisa melemahkan kembali perekonomian kawasan tersebut.
Tentunya masalah ini bisa berpeluang membuat mata uang Euro melemah signifikan. Melihat ekonomi kawasan Eropa yang diserang pandemi gelombang kedua, bank sentral Eropa sepertinya juga akan bertindak lebih jauh lagi. Jika ECB melangkah lebih dovish, peluang penurunan mata uang Euro akan sangat terbuka lebar sekali. Sehingga dinamika ini akan sangat diperhatikan oleh para pelaku pasar dan investor global.
Dolar Kanada Menguat Terbantu Risk On dan Kenaikan Harga Energi
Saat sesi awal Eropa hari Selasa (27/10), pasangan USDCAD mengalami penurunan yang lebih dalam lagi. Penguatan mata uang Dolar Kanada pada akhirnya membawa pasangan memperpanjang retracement dari aksi bullish sebelumnya. Saat ini pasangan berada pada titik paling rendah dalam pergerakan sesi. Dolar Kanada berhasil menyeret pasangan menuju ke sekitar nilai tukar 1,3170.
Adanya beberapa katalis negatif pada akhirnya gagal membantu mata uang Dolar AS untuk mendominasi pergerakan USDCAD. Sehingga momentum kenaikan yang terjadi sebelumnya mencapai 100 pips gagal diteruskan. Karena Dolar AS dalam bias penjualan yang cukup kuat ketika sentimen risiko mulai mengalami penguatan kembali.
Dolar Kanada saat ini menguat mengabaikan beberapa katalis negatif tersebut. Beberapa katalis negatif tersebut seperti lonjakan kasus virus Corona. Selain itu adanya ketidakpastian pada perpolitikan AS juga berisiko menahan laju penguatan mata uang Dolar Kanada. Lonjakan kasus virus Corona di dunia dikhawatirkan akan menyebabkan momentum kebangkitkan ekonomi global menjadi terganggu.
Kemudian kenaikan permintaan mata uang Dolar Kanada saat ini didukung oleh pergerakan yang positif dari harga minyak mentah. Beberapa waktu terakhir minyak mentah di berjangka WTI mampu mencatatkan kenaikan sampai dengan 1%. Minyak mentah yang merupakan komoditas utama dari Kanada, pada akhirnya membantu Loonie untuk menguat lebih signifikan.
Tentunya meski saat ini Dolar Kanada sangat mendominasi pergerakan, kekhawatiran terhadap ekonomi global masih akan membatasi. Banyak negara di kawasan Eropa yang memberlakukan lockdown dan mengancam gagalnya pemulihan perekonomian global.
Pergerakan USDCAD selanjutnya akan fokus ke beberapa rilis data ekonomi dari AS nanti malam. Kemudian hari Rabu besok, bank sentral Kanada juga akan memberikan pernyataan kebijakan moneter terbarunya.