Fundamental Ekonomi Jepang Tercermin dari Depresiasi Yen

Kondisi mata uang yen yang sedang mengalami depresiasi merupakan cerminan dari fundamental ekonomi Jepang saat ini. Penurunan ini tidak memenuhi pertimbangan apapun yang membutuhkan campur tangan pihak berwenang dari pasar mata uang.

Fundamental Ekonomi Jepang

Wakil Direktur Departemen Asia dan Pasifik IMF Sanjaya Panth juga turut bersuara terhadap isu tersebut. Dilansir dari laman Reuters, Sanjaya mengatakan bahwa menurut IMF nilai tukar yen dipengaruhi oleh faktor fundamental.

BOJ teguh dengan kebijakan suku bunga super rendah saat investor bertaruh pada suku bunga AS yang lebih tinggi. Hal tersebut menyebabkan kondisi fundamental ekonomi Jepang semakin menekan para pihak berwenang di sana.

Menurut Sanjaya, dibandingkan risiko negatif, terdapat lebih banyak risiko positif dari inflasi jangka pendek ini. Karena perekonomian berjalan mendekati kapasitas maksimal dan permintaan semakin mendorong harga dengan kuat.

Dirinya juga menambahkan bahwa sekarang bukanlah waktu tepat bagi Bank of Japan menaikkan suku bunga jangka pendek. Dikarenakan tidak pastinya bagaimana pergerakan permintaan global bisa mempengaruhi perekonomian negeri sakura. website resmi octafx

Fundamental Ekonomi Jepang, Bank of Japan (BOJ) Terus Mengambil Langkah

BOJ mengusahakan agar suku bunga jangka panjang bisa bergerak dengan lebih fleksibel. Tujuannya adalah agar meletakkan dasar bagi pengetatan moneter nantinya.

Salah satu upaya mereka dalam kondisi akibat fundamental ekonomi Jepang ini adalah dengan membeli yen. Pembelian tersebut terjadi pada September dan Oktober lalu sebagai upaya pertama di pasar demi meningkatkan mata uang sejak 1998.

Bank of Japan adalah bank sentral yang bersikap dovish di antara gelombang kenaikan suku bunga dari bank-bank sentral lainnya. Kazuo Ueda selaku Gubernur BOJ sudah menekankan terkait perlunya mempertahankan suku bunga di tingkat rendah.

BOJ bahkan mematok suku bunga jangka pendek minus 0,1 persen. Terdapat juga target nol persen sebagai hasil obligasi 10 tahun menurut kebijakan pengendalian kurva imbal hasil (YCC). Informasi ini harus dipantau secara berkala oleh para brokerindofx.com.

Ketika imbal hasil terkena tekanan dari inflasi, bank melonggarkan genggamannya pada suku bunga jangka panjang. Setelah itu batas de facto dinaikkan untuk imbal hasil si Desember tahun lalu dan Juli tahun ini.

Depresiasi yen yang dinilai IMF mencerminkan fundamental ekonomi Jepang merupakan kondisi serius. Oleh karena itu, hal tersebut harus menjadi pertimbangan para broker agar para investornya tidak salah mengambil langkah.

 

Tinggalkan sebuah Komentar