GBP/USD EUR/USD melemah pada hari Selasa (01/08/2023) dalam pembukaan perdagangan pasar Eropa. Masing-masing disebabkan oleh kenaikan suku bunga serta PMI manufaktur Spanyol yang alami penurunan.
Pada waktu bersamaan, dolar AS masih tunjukkan penguatan yang stabil. Mengukur greenback dengan enam mata uang utama lain, indeks dolar naik sebesar 0,2% menjadi 101,865.
GBP/USD EUR/USD Melemah Disebabkan Harga Rumah dan PMI Turun
Sumber website fbs terbaru pasangan mata uang pound sterling dan dolar AS turun sebanyak 0,1% menjadi level 1,2828. Hal ini terjadi setelah laporan mengenai harga rumah Inggris yang alami penurunan terbesar sejak tahun 2009.
Menurut laporan bank hipotek Nationwide, harga rata-rata rumah anjlok 3,8% setelah mengalami penurunan tahunan sebesar 3,5% bulan Juli lalu. Laporan juga menunjukkan penurunan 0,2% mom.
Pasangan GBP/USD EUR/USD melemah ini juga memang didukung dengan dolar yang menguat. Apalagi data British Retail Consortium yang dirilis Senin (31/072023), juga menunjukkan harga toko-toko di Inggris melemah.
Beberapa poin data tersebut mengisyaratkan apabila naiknya suku bunga memang memberi dampak ke ekonomi Inggris. Diakibatkan inflasi pada negara maju yang melambat, sehingga BoE harus mengurangi pengetatan.
Meskipun nilainya menurun, para analis masih perkirakan apabila Bank of England (BoE) akan naikkan suku bunganya kembali. Tepatnya untuk yang ke-14 kalinya, pada hari Kamis (03/08/2023) besok.
Pair GBP/USD EUR/USD melemah, khususnya pada nilai Euro, terjadi pasca Indeks Manajer Pembelian manufaktur Spanyol yang turun. Penurunan nilai pair euro dan dolar AS sebesar 0,2% menjadi level 1,0972.
PMI manufaktur Spanyol sendiri nilainya di bulan Juni sebesar 48,0, kemudian turun 0,2 menjadi level 47,8 bulan Juli. Hal ini menunjukkan basis manufaktur zone euro yang sedang hadapi kondisi menyulitkan.
Sementara itu kenaikan dolar di broker forex terbaik untuk pemula masih berlanjut. Tepatnya setelah mendapatkan dorongan dari hasil survei the Fed pada Senin. Hasilnya memperlihatkan berbagai bank AS melaporkan standar kredit semakin ketat.
Selain itu permintaan pinjaman juga lebih sedikit pada kuartal kedua. Hal tersebut merupakan petunjuk apabila naiknya suku bunga beri pengaruh pada ekonomi AS. Khususnya mampu tekan sentimen risiko.
Menjadikan dolar diperdagangkan pada level 101,865, setelah sebelumnya capai level tertinggi baru di tiga minggu terakhir. Penguatan dolar ini menjadikan berapa pair mata uang lain, termasuk GBP/USD EUR/USD melemah.