Harga emas melemah dalam perdagangan terakhir di minggu kemarin dan berpengaruh pada perkembangannya di minggu ini. Kabarnya hal ini terjadi usai investor menerima kemungkinan dari Federal Reserve.
Kabar ini memberikan cukup alasan bagi para investor untuk menghentikan stimulus ekonomi di tahun ini. Hal ini perlu dilakukan meskipun data pekerjaan di Amerika Serikat masih lebih lemah dari perkiraan.
Harga emas untuk pengiriman di Desember pada divisi Comex New York Exchange mengalami pelemahan. Pelemahan ini mencapai 1,8 dolar AS atau sama dengan 0,1 persen.
Baca juga : memehami transaksi pada forex secara lengkap dan detail
Kabarnya sehari sebelum penutupan perdagangan emas juga sempat mengalami penurunan harga. Tepatnya pada emas berjangka yang turun sebesar 2,6 dolar AS atau sebesar 0,15 persen menjadi 1.759,20 dolar AS.
Penurunan ini bahkan terjadi usai mengalami peningkatan harga ke angka 0,9 dolar atau setara dengan 0,05 persen. Peningkatan ini berhasil membawa emas berjangka menuju angka 1.761,80 dolar.
Kabar Harga Emas Melemah
Harga emas naik tajam karena data sebelumnya terlihat suram. Laporan internal pada emas terlihat secara keseluruhan tidak terlalu buruk, disampaikan langsung oleh Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals.
Adanya kondisi seperti ini mendukung The Fed untuk melanjutkan keinginannya dalam mengurangi kebijakan moneter lebih cepat dibandingkan perkiraan. Meskipun demikian, kabar ini perlu diakses dari broker forex terpercaya.
Selain kebijakan The Fed, emas juga sedang terjebak dalam hambatan imbal hasil obligasi pemerintah AS yang lebih tinggi. Ditambah lagi oleh data ketenagakerjaan bulanan AS yang mengalami pelemahan dari perkiraan.
Adanya peningkatan imbal hasil obligasi ini akibat adanya pengurangan stimulus dan suku bunga. Hal ini diterjemahkan sebagai peluang kerugian memegang emas yang tidak berhasil memberikan imbal hasil.
Menurut pedagang logam mulia di New York, agar emas berhasil meningkat lagi perlu adanya reli impulsif di atas 1.950-60 dolar AS. Tertinggi sebelum adanya vaksin COVID dan membutuhkan katalis signifikan.
Sementara itu, harga logam mulia lainnya mengalami peningkatan. Misalnya perak meningkat sebesar 4,7 sen atau sebesar 0,21 persen dan tentunya ini berbalik dengan harga emas melemah.