Harga Emas Tak Berkutik Tertekan Bullish Dolar AS

Harga emas diperdagangkan di kisaran level rendah enam pekan, di sesi perdagangan Senin malam ini. Rebound Dolar AS dan kenaikan yield obligasi US Treasury menjadi penyebab terjunnya harga emas walaupun ditopang ekspektasi penambahan stimulus fiskal.

Harga emas spot turun 0.1 persen ke $1,846.72 per ounce pada pukul 17:24 GMT, setelah menyentuh level terendah sejak tanggal 2 Desember di $1,816.53. Sementara itu, harga emas futures justru melesat hingga 0.7 persen ke $1,848.70. Grafik XAU/USD di bawah ini masih menunjukkan harga emas di level $1,847.29, tak jauh dari level rendah di sesi sebelumnya.

Harga emas
xau/usd

“Kita menyaksikan sedikit kenaikan di Dolar AS, dan sedikit peningkatan imbal hasil. Sehingga, kita pun melihat kemunduruan di pasar komoditas, termasuk logam mulia,” kata David Meger, analis High Ridge Futures.

Data Ketenagakerjaan AS Kuatkan Ekspektasi Stimulus

Indeks Dolar AS sendiri sudah melonjak mendekati level tinggi tiga pekan, tertolong oleh perolehan yang dihimpun oleh yield obligasi 10-tahunan. Bullish Dolar bahkan tak menjinak meskipun data ketenagakerjaan AS terbilang mengecewakan.

Penurunan klaim pengangguran mingguan masih di bawah ekspektasi. 787,000 orang masih mengajukan permohonan tunjangan walaupun turun dari 790,000 sebelumnya. Sedangkan data Non Farm Payroll AS merosot menjadi -140,000 pada bulan Desember dan menjadi penurunan pertama dalam delapan bulan terakhir. Angka tersebut juga di bawah ekspektasi kenaikan sebanyak 60,000 jobs.

Rilis data di atas memicu ekspektasi penambahan stimulus dan terkonfirmasi dari pidato Presiden AS terplih, Joe Biden. Jumat kemarin, Biden mengatakan bahawa Amerika membutuhkan lebih banyak penanggulangan dari pandemi virus Corona saat ini. Ia sendiri akan memaparkan rencana penganggaran triliunan Dolar pada hari Kamis pekan ini.

Kendati emas kerap dipandang sebagai aset nilai lindung dari inflasi dan pelemahan nilai mata uang yang kemungkinan akan menjadi dampak stimulus, terutama tahun lalu, telah berubah karena imbal hasil obligasi yang lebih tinggi membuat biaya peluang memegang emas batangan yang non-bunga menjadi semakin mahal.

“Apabila yield curve menjadi lebih curam dan divergensi menjadi lebih lebar, maka pemulihan Dolar AS yang kuat diekspektasikan akan terbentuk walaupun di tengah ekspektasi stimulus sejumlah miliaran.” kata Jim Wyckoff dari Kitco Metals.

Tagged With :

Tinggalkan sebuah Komentar