Harga Euro hari ini tenggelam ke level terendah dalam 2 dekade terakhir pada dollar. Euro kehilangan harga 0.9% hari ini, dan ditutup di harga $1.0325, dan merupakan yang terburuk sejak bulan Desember tahun 2022. Data juga merilis kemungkinan kejatuhan bisnis Eropa.
“Nilai Euro akan terus berada di posisi sulit untuk rally karena ada banyak hal buruk serta risiko pertumbuhan ekonomi,” ucap Derek Halpenny yang merupakan analis di MUFG. Survei juga menunjukkan adanya perlambatan pada ekonomi negara Eropa dan akan slip di Q3.
Baca juga : Perak berhasil rebound setelah menemukan resisten terbaru
Di sisi lain, index dollar meraih kenaikan sebesar 0.7% ke 105.98 dan menjadi yang tertinggi juga dalam 10 tahun terakhir. Di sisi lain, adanya optimisme di balik pelonggaran suku bunga dari FED ternyata masih belum memberikan efek yang bagus untuk tarif ke Dollar AS.
Catatan Rekor Terburuk yang Berimbas ke Sektor Lain
Di Harga Euro hari ini dalam skala tahunan telah jatuh lebih dari 8% pada pasar EUR/USD. Ini menjadi catatan dan rekor terbaru dengan likuiditas yang dianggap tidak bagus. Efeknya bukan hanya ke pasar mata uang, tetapi kini disebutkan kalau ada membuat kejatuhan.
Sementara itu, hal ini diperparah dengan rate inflasi yang menginjak 8.6% pada bulan Juni. Inflasi yang semakin buruk ini juga menandakan akan terjadi resesi ekonomi yang lebih tidak positif. Sehingga secara konstan, analis akan mencari cara untuk menaikkan suku bunga.
Hanya saja, tidak semua optimis kalau data ekonomi yang baru saja dikeluarkan ini bisa bank sentral Eropa atasi dengan meningkatkan suku bunga. Karena dalam 6 bulan awal tahun ini, suku bunga sudah di level yang cukup tinggi, mengikuti langkah yang FED lakukan juga.
Sementara itu, Bank of England mempublikasikan data 2 tahunan terkait Financial Stability Report setelah FED dan ECB mengadakan rapat. Tidak dipublikasikan secara pasti detail data, tetapi dikatakan kalau kondisi keuangan global harus diperketat untuk mengatasi inflasi.
Euro telah alami kejatuhan dengan turun ke titik terendah selama 20 tahun terakhir vs US Dollar. Perhitungan bank sentral Eropa terhadap nilainya itu juga karena resesi yang terjadi di kawasan. Sehingga diferensial suku bunga jadi pertimbangan Harga Euro hari ini.