Harga Minyak Dunia Naik Imbas Kesepakatan Plafon Hutang AS

Pada perdagangan awal pekan ini waktu Amerika Serikat, harga minyak dunia berhasil menguat. Tentunya market dipengaruhi langsung oleh kesepakaran plafon hutang Amerika Serikat di mana berhasil cegah gagal bayar.

Harga Minyak Dunia Naik Imbas Kesepakatan Plafon Hutang AS

Hal itu terjadi tepat di tengah-tengah wacana adanya kenaikkan suku bunga the Fed (bank sentral AS) lebih lanjut. Berdasarkan laporannya, harga minyak mentah brent berjangka tersebut merangkak naik 12 sen.

Atau tepatnya di angka 0,2% jadi 77,07 dolar AS per barel (pbr). Penguatan itu juga dialami oleh harga minyak mentah WTI (west texas intermediate) AS yakni sebanyak 25 sen.

Atau berada di 0,3% jadi 72,92 dolar AS per barel. Di awal minggu ini, memang volume perdagangan minyak mentah mengalami pelemahan karena adanya libur nasional di negara Inggris dan AS.

Harga Minyak Dunia Mengalami Lonjakan

Euforia atas kesepakatan hutang yang berkurang sebab kekhawatiran meningkat mengenai naiknya suku bunga lain dari the Fed bulan Juni ini. Joe Biden dan Kevin McCarthy membuat kesepakatan.

Di mana keduanya tersebut mengatakan jika keyakinan anggota parlemen dari Partai Demokrat dan Republik mendukung kesepakatannya. Akan tetapi analisisnya menunjukkan adanya peningkatan hara dari kesepakatannya hanya jangka pendek.

Jadi kenaikan harga minyak dunia bisa saja hanya sebentar. Berdasarkan Fedwatch, market sekarang ini sedang mengamati peluang yang ada yakni 50:50 di mana the Fed akan naikkan suku bunga.

Kenaikan tersebut sekitar 25 berbasis poin di pertemuan nanti pada tanggal 13-14 Juni. Itu menunjukkan peningkatan dari sebelumnya pada bulan lalu berpeluang 8,3%.

Pertemuan kebijakan terakhir yang terjadi pada 2-3 Mei lalu. The Fed mengungkapkan secara terbuka agar hentikan siklus naiknya suku bunga teragresif sejak awal 1980’an di bulan Juni nanti.

Temukan sebuah brokerindo untuk memperoleh informasi terbaru mengenai kurs mata uang hingga harga komoditas. Indeks dolar dengan sejumlah mata uang lain juga mengalami penurunan pada awal pekan.

Hal itu dikarenakan kesepakatan plafon hutang AS yang mengangkat selera dari risiko pasar dunia serta rusak self-heaven greenback. Melemahnya kurs USD dapat naik karena adanya permintaan minyak yang diperjualbelikan.

Pada 4 Juni nanti, OPEC dan sekutunya (OPEC+) akan bertemu. Abdulaziz menteri energi Saudi memberikan peringatan short seller taruhan harga minyak dunia turun harus waspada karena kemungkinan OPEC+ memangkas produksi lagi. aximtrade indonesia

 

Tinggalkan sebuah Komentar