Kompak Mata Uang Asia Menanjak, Dolar AS Lanjutkan Pelemahan

Secara kompak, banyak mata uang asia menanjak pada perdagangan Rabu (14/6/2023). Dimana dolar AS hampir berada di level terendah dalam tiga minggu ini, pasca laporan inflasi AS.

Kompak Mata Uang Asia Menanjak, Dolar AS Lanjutkan Pelemahan

Data inflasi ini hanya secara minimal munculkan spekulasi pemberhentian kenaikan suku bunga oleh the Fed. Hal ini menjadikan dolar yang terus menurun, setelah terjun bebas pada hari Selasa kemarin. ib octafx

Data Inflasi AS Jadikan Mata Uang Asia Menanjak, Yuan Cina Sedikit Membaik

Imbas data inflasi konsumen AS yang menurun menjadikan dolar AS terus turun pada perdagangan Asia. Hal ini dikarenakan naiknya ekspektasi terhadap jeda kebijakan the Fed.

Menjadikan juga minat untuk aset berbasis risiko, dimana menjadi beban dolar. Indeks dolar berjangka serta indeks dolar juga turun sebanyak 0,1%. Sementara itu, sebagian besar mata uang asia catat kenaikannya.

Hanya saja penguatan lanjutannya ada dalam mata uang regional yang terbatas. Dikarenakan pasar juga masih khawatirkan langkah Hawkins kejutan apa yang akan diambil Federal Reserve.

Salah satu mata uang Asia menanjak adalah yen Jepang yang meningkat 0,2%. Namun won Korea justru turun 0,6%, dimana sebelumnya berhasil raih level tertinggi dalam empat bulan belakangan.

Sementara itu yuan Cina yang sebelumnya merosot juga sedikit membaik dari posisi terendahnya dalam enam bulan. Tentunya masih ada di bawah tekanan, yaitu dari ekspektasi pemotongan suku bunga.

Dimana PBOC atau People’s Bank of Cina sudah pangkas suku bunga pinjaman jangka pendeknya Selasa kemarin. Langkah tersebut diambil untuk menopang rebound ekonomi Cina yang melambat.

Pada situs broker forex spread rendah, saat ini pasar sedang perkirakan potensi penurunan suku bunga pinjaman untuk jangka menengah. Perkiraan langkah POBC ini berdasarkan acuan LPR atau Loan Prime Rate bulan Juni.

Apabila ada penurunan suku bunga lanjutan, artinya kabar buruk untuk yuan karena kesenjangan antara suku bunga lokal serta internasional melebar. Penetapan kurs tengah harian POBC yang lemah juga tekan yuan.

Sementara itu, saat ini banyak trader perkirakan the Fed pertahankan suku bunganya. Namun pasar masih waspada dapat kejutan Hawkins. Apalagi pertimbangan inflasi AS yang ada melebihi target bank sentral.

Sehingga meskipun the Fed memutuskan untuk jeda sejenak, tetap saja suku bunga AS diperkirakan tetap tinggi dan lama. Hal ini juga akan membatasi mata uang Asia menanjak drastis di pasaran.

 

Tinggalkan sebuah Komentar