Konflik Israel dan Hamas Memanas, Mata Uang Asing Korbannya

Mata uang Asia maupun dolar mengalami penurunan karena dampak dari memanasnya konflik Israel dan Hamas. Sebagian besar mata uang Asia mulai turun. Sedangkan untuk dolar baru-baru ini seiring dengan kekhawatiran investor.

Konflik Israel dan Hamas

Minat terhadap mata uang dari Asia memiliki risiko tetap rapuh karena adanya dorongan sentimen. Berbeda dengan dolar yang mengalami sedikit aksi profit taking setelah minggu lalu mendekati level tertinggi.

Sentimen terhadap pasar Asia sebagian besar adalah negatif. Hal tersebut karena adanya kekhawatiran naiknya suku bunga Amerika Serikat menyusul angka inflasi di bulan September.

Adapun fokus minggu ini lebih tertuju pada beberapa indikator ekonomi utama dari China serta Jepang. Yuan China mengalami penurunan 0,1 persen dengan data produk domestik bruto kuartal ketiga akan muncul di minggu ini.

Angka dari dampak konflik Israel dan Hamas ini diperkirakan akan menunjukkan pelemahan berkelanjutan bagi ekonomi China. Aktivitas bisnis juga tetap lemah meskipun terdapat pencabutan langkah-langkah anti covid di awal tahun.

Berbeda dengan Yuan, Yen mengalami sedikit kenaikan sehingga tetap pada level di bawah 150. Menurut perkiraan, investor akan menarik intervensi dari pemerintah Jepang dalam pasar mata uang. Adapun fokus minggu ini adalah produk industri Jepang.

Selain produksi industri, adapun yang lebih penting adalah data inflasi konsumen untuk bulan September. Karena setiap kenaikan inflasi akan memberikan Bank of Japan (BOJ) lebih banyak dorongan mengetatkan kebijakan moneter sehingga bisa mendukung yen.

Konflik Israel dan Hamas Berlanjut, Dolar Alami Permintaan Safe Haven

Terdapat penurunan sebesar 0,1 persen pada broker trading pro di perdagangan Asia terkait indeks dolar dan indeks dolar berjangka. Akan tetapi, lonjakan permintaan bagi aset-aset safe haven setelah perang menjadikan greenback tetap mendekati puncak 10 bulan.

Perang sendiri memang dapat menyebabkan industri pada suatu negara tidak dapat berjalan dengan baik karena keamanannya rentan. Broker forex terpercaya harus memperhatikan isu seperti ini dengan baik agar para investornya tidak salah dalam mengambil langkah.

Akibat dari konflik tersebut, suku bunga Amerika Serikat mungkin masih tetap lebih tinggi dalam waktu panjang. Konflik Israel dan Hamas tersebut akan menekan pasar Asia imbas gap antara yields yang berisiko tinggi dan rendah semakin menyempit.

Tinggalkan sebuah Komentar