Kurs mata uang rupiah ditutup dalam posisi menguat di akhir perdagangan pada hari ini tanggal 16 November 2020 dengan nilai tukar Rp 14.110 per dolar AS. Namun bukan hanya kurs mata uang Rupiah saja menguat sebab beberapa mata uang yang lainnya pun juga turut menguat untuk hari ini. Rupiah dikatakan menguat dengan persentase 0,42% jika dibandingkan dengan penutupan yang dilakukan pada hari Jumat lalu tanggal 13 November 2020.
Baca juga disini : Cara Memulai Bisnis Online Trading Forex dan Memilih Broker Dengan regulasi Yang Jelas
Mayoritas Kurs Mata Uang Negara-Negara Asia Menguat Pada Penutupan Hari Ini
Di hari Jumat minggu lalu, kurs mata uang Rupiah berada pada level Rp 14.170 per dolar AS dan pergerakan itu pun sejalan dengan sebagian besar mata uang yang terdapat di Asia. Sampai pada pukul 15.00 WIB, mata uang negeri ginseng Korea Selatan yaitu Won masih tetap menjadi mata uang yang memiliki nilai penguatan paling besar di wilayah Asia setelah mengalami kenaikan signifikan dengan persentase sebesar 0,66%. Kemudian mata uang berikutnya yang mengalami penguatan adalah yuan Cina.
Mata uang yuan Cina ini mengalami peningkatan dengan persentase 0,44% pada the greenback. Selanjutnya yang mengalami peningkatan juga asalnya dari negeri tetangga Singapura dimana dolar Singapura mengalami penanjakan dengan nilai 0,23% dan disusul dengan yen Jepang yang mengalami peningkatan dengan persentase 0,19%. Kemudian ada pula mata uang yang terapresiasi yaitu ringgit Malaysia dan juga rupee India yang masing-masingnya berada di dalam posisi persentse 0,17% dan rupee sekitar 0,06% sore ini.
Kemudian peso Filipina juga mengalami peningkatan tipis dengan persentase 0,01% dan dilanjutkan dengan dolar Hongkong yang juga menguat lebih tipis lagi di posisi persentase 0,003% pada dolar AS. Sementara itu, terdapat pula beberapa mata uang yang mengalami pelemahan di sore ini pada penutupan untuk kawasan Asia yaitu baht Thailand yang melemah dengan persentase sekitar 0,04%. Kemudian dolar Taiwan pun juga mengalami pelemahan dengan persentase sekitar 0,03%.
Sementara mata uang dolar Australia juga menguat dengan adanya sentimen positif antara hubungan China dan Australia. Pair mata uang AUD/USD kini sedang melakukan pengujian zona pasokan kritis dimana adanya kegagalan akan membuka resiko penurunan yang cukup signifikan. Pair AUD/USD diperjualbelikan di sekitar level 0.7270 ketika dibuka dengan level sekitar 0.7263 dan juga 0.7270 setelah adanya penutupan bullish yang terjadi di hari Jumat lalu.
Baca juga disini : Trader Identik Memilih Broker Dengan Layanan Zero spread
Sebelumnya, mata uang pair AUD/USD ini diperjualbelikan sangat sempit yaitu sekitar 0.7222-42 bahkan itu tidak dapat menembus adanya resistensi. Itu merupakan resiko yang terjadi hari Jumat lalu namun dolar Australia tetap tidak dapat mengimbangi adanya laju ekuitas AS atau secara khusus mengalami perkembangan dalam perbedaan diantara penyebaran virus Corona dalam negeri dibandingkan Amerika Serikat yang ada di luar kendali.
Untuk kurs mata uang AS mengalami pelemahan hari ini dikarenakan jumlah kasus penyebaran virus Covid-19 meningkat dan indeks pun mengalami penurunan yang signifikan terhadap sejumlah mata uang negara lainnya.