Laju inflasi AS dikabarkan mulai perlahan mereda di pembukaan pekan ketiga bulan Maret ini. Sedangkan secara lebih spesifik berita pengukuran inflasi tersebut akan dirilis secara langsung oleh Biro Statistik Tenaga Kerja di Amerika Serikat.
Tentu saja hal tersebut menjadi sangat penting untuk pengukuran laju pergerakannya saat ini. IHK atau Indeks dari Harga Konsumen AS tersebut akan dirilis secara langsung di hari Selasa tanggal 14 Maret. Tepatnya pada pukul 12:30 GMT atau 19:30 WIB.
Tentunya akan ada beberapa faktor dan komoditas lain yang berpengaruh dari data tersebut. Sehingga berita tersebut sangat dinantikan oleh semua pihak, yang berkaitan dalam bidang perekonomian broker forex terbesar di dunia.
Meredanya Laju Inflasi AS dan Beberapa Pendapa Bank di Dunia
Semakin dekatnya perilisan data pengukuran tersebut membuat beberapa prakiraan ekonomi dunia bermunculan. Hal ini merupakan riset yang dilakukan oleh peneliti dari beberapa bank di dunia terhadap angka inflasi tersebut.
Indeks tahunan menunjukkan terjadinya penurunan sebesar 0,4% dimana sebelumnya 6,4% menjadi 6,0% pada bulan Januari. Sedangkan untuk Indeks Harga Konsumen (IHK) inti mengalami penurunan sebesar 0,1%. Hal ini tidak termasuk harga energi volatil dan pangan.
Selanjutnya untuk basis bulanan dan IHK ini memiliki prakiraan senilai 0,4%. ANZ menyatakan bahwa data IHK inti mengalami kenaikan sebesar 0,4% MoM. Sedangkan untuk indeks utama naik senilai 0,5%.
Selanjutnya Commerzbank menuturkan bahwa pengaruh di bulan Februari kemarin hanya sedikit. Sehingga meskipun memiliki penurunan sedikit efeknya masih terlalu tinggi. Pada tingkat MoM data 0,5% tersebut masih mungkin terdapat peluang diatas rata-rata lagi.
Sedangkan jika dilihat dari sudut pandang The Fed, penurunan tipis tersebut tidak memiliki pengaruh cukup besar untuk disinflasi. Meski demikian laju inflasi AS saat ini mereda dan bisa mendukung naiknya suku bunga menjadi lebih kuat.
Sebaliknya Credit Suisse memperkirakan lajunya masih akan tetap stabil. Sehingga menyebabkan harga pangan dan energi cenderung moderat. Data tersebut disebabkan masih tetap sejalan dengan ekspektasi proses disinflasi yang cenderung bertahap.
Terakhir data dari RBC Economics yang memperkirakan bahwa data di hari Selasa besok berpotensi turun. Terutama pada pengukuran YoY jika dibandingkan bulan Februari. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh penurunan beberapa harga kebutuhan.fbs
Meskipun masih kaki dari bulan terakhir, namun angkanya cenderung lebih baik. Hal ini juga didukung oleh data tenaga kerja yang menguat dan meredakan laju inflasi AS.