Mata Uang Asia Tidak Stabil Menjelang Data Inflasi AS

Mata uang asia dan dolar mengalami ketidakstabilan pada awal perdangan rabu pagi 10/8/22, hal ini disebabkan karena para investor masih menunggu laporan utama inflasi AS agar dapat memberikan informasi mengenai rencana federal reserve untuk pengetatan moneter.

Mata Uang Asia

Laporan indeks harga konsumen sendiri akan dirilis hari ini, para pasar akan mengamati beberapa tanda-tanda inflasi mereda pada Juli meskipun angka pekerjaan di AS yang kuat secara tidak terduga pada minggu lalu.

Indeks MSCI serta mata uang asia pasifik di luar jepang merosot hingga 0,51%. Sementara indeks Nikkei yang ada di jepang memperpanjang kerugian dari hari sebelumnya dan sempat jatuh sampai 0,65%.

Baca juga : Dollar as melemah berdampak pada infalsi konsumen dan Yen

Mata Uang Asia Yuan Melemah Berkat Inflasi China

Penurunan di pasar asia yang ditutup pada hari selasa lalu dengan ketika indeks utama yang jatuh dengan indeks S&P 500 turun 0,42%, dow jones industrial average juga turun sampai 0,18% serta komposit nasdaq jatuh sampai dengan 1,19%.

Pasar kripto dan bitcoin juga sempat ikutan jatuh pada angka 1,08% atau sekitar 22.891,48 dolar AS.

Yuan china sendiri menurun tipis pada hari rabu kemarin tepatnya 10/8/22, Negara ini sempat mencatat tingkat inflasi yang rendah dari perkiraan untuk bulan Juli, sebagian besar mata uang asia lainnya ikut melemah karena mengantisipasi rilisnya data inflasi utama AS.

Yuan turun hingga 0,1% sampai di angka 6,7567 terhadap Dolar AS. IHK dan harga produsen Negara China bertumbuh sedikit lambat dari yang di perkirakan pada bulan juli lalu, hal ini menunjukkan bahwa Negara tersebut ,asih menghadapi dampak virus corona.

Inflasi harga produsen sendiri pada khususnya turun ke level terendah selama 17 bulan, hal ini menjelaskan bahwa aktivitas pabrik tetap sangat terbatas di Negara tersebut, hal tersebut juga merupakan pertanda buruk bagi Negara asia lainnya yang bergantung pada China.

Berbeda dengan yen jepang yang sedikit menguat terhadap dolar. Namun, rupiah Indonesia ikut turun hingga 0,2% terhadap dolar, indeks dolar as yang mayoritas tidak banyak berubah sangat berpengaruh bagi mata uang asia.

 

Tinggalkan sebuah Komentar