Meski Dolar AS Menguat ,Uang Angola dan Rusia Tidak Menurun

Beberapa pekan mengalami penurunan, kini dolar AS menguat. Dikatakan bahwa nilai mata uang negeri paman sam tersebut, telah mengalami penguatan selama hampir 20 tahun. Memang, kenyataannya nilai mata uang dolar berpengaruh pada perekonomian dunia.

Dolar AS Menguat

Dolar AS sendiri tahun ini ternyata mampu melemahkan hampir seluruh mata uang dunia hingga membuat suram prospek perekonomian secara global. Ini terbukti, nilai mata uang negeri paman Sam merupakan pelumas perekonomian dunia.

Baca juga : Direktur IMF bertemu Jokowi, membicarakan tentang perekonomian global

Pernyataan tersebut memang telah ada buktinya. Kenapa dolar AS mulai menguat, hal itu dilihat dari sekitar US dolar 6,6 triliun ada transaksi harian valuta asing pada tahun 2019, dan 90% diantaranya menggunakan dolar AS.

Uang Dolar AS Menguat, Bisa Dijadikan Tempat Pelindung

Perekonomian global memang sedang tidak baik-baik saja setelah terjadi perang antara Rusia dan Ukraina. US dolar sempat mengalami pelemahan, tapi justru sekarang dolar AS mulai menguat.

Saat para pejabat sentral mengatasi inflasi dengan menaikkan suku bunga, pihak Federal Reserve bergerak cepat dan juga agresif, sehingga membuat dolar AS menguat. Karena hal tersebut, sekarang suku bunga di Amerika Serikat menjadi lebih tinggi, dari pada banyak sektor ekonomi besar lain.

Hal itulah yang membuat investor mulai tertarik dengan pengembalian yang lebih tinggi. Bahkan pada jenis investasi jenis konservatif seperti obligasi Treasury. Dengan banyaknya uang yang masuk ke AS, maka nilai mata uangnya semakin menguat.

Melihat fenomena tersebut, para pakar ahli langsung meneliti. Mereka menyimpulkan bahwa penguatan itu dipicu karena dolar AS sebagai tempat berlindung dari permasalahan ekonomi memburuk hingga pasar saham yang terus bergejolak.

Akan tetapi, fenomena dolar AS menguat juga memberikan masalah dari perusahaan dan pemerintah luar negeri yang meminjam dengan mata uang dolar AS. Khususnya untuk negara yang telah mengalami depresiasi.

Mereka akan sulit untuk membayar bunga kepada kreditur dalam jumlah tinggi. Meski begitu, ada beberapa negara yang nilai mata uangnya masih menguat. Dan masalah kenaikan pangan dan pangan setelah invasi Rusia.

Diantaranya, Angola, Uruguay, Brasil dan tentu saja Rusia. Bahkan Rusia menjadi mata uang yang bekerja dengan baik di tahun ini karena kebijakan pemerintah yang bagus. Meski dolar AS menguat, mereka tetap kuat mempertahankan nilai tukar mata uangnya.

 

Tinggalkan sebuah Komentar