Pada bulan September lalu, neraca perdagangan Amerika Serikat tercatat mengalami defisit. Adapun penurunan tersebut terjadi hingga sekitar 11,2 persen ke 80,9 miliar US dollar, atau setara dengan 1.158 triliun rupiah.
Departemen Perdagangan Amerika Serikat pun lekas menanggapi hal tersebut dikarenakan temuan nilai ekspor yang kian terpuruk dialami oleh mereka. Broker forex terpercaya bisa dijadikan sebagai media untuk memulai aktivitas perdagangan valuta asing.
Neraca Perdagangan Amerika Serikat Defisit Karena Hal ini
Mengutip langsung dari CNN Business, pada hari Minggu lalu (7/11), terjadinya krisis rantai pasokan dunia yang begitu merambat sehingga ke Amerika Serikat, hal ini juga mengakibatkan banyaknya perusahaan lebih selektif.
Baca juga : Trading forex manual menggunakan cara cepat sukses.
Terutama dalam memilih melakukan kegiatan impor guna mempertahankan persediaan atau stok barangnya. Ketika kegiatan di atas berlangsung, maka tarif produk impor juga mengalami kenaikan yang luar biasa tajam.
Hal ini pun dikarenakan akibat tingginya permintaan produk di pasaran. Lebih lanjutnya lagi, defisit perdagangan ini juga bisa menghambat pertumbuhan ekonomi yang hanya mampu tubuh sekita dua persen saja selama satu tahun.
Defisit neraca perdagangan ini juga bisa membuat pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat mentok selama 5 kuartal beruntun. Di bulan yang sama juga tercatat aktivitas ekspor Amerika Serikat mengalami penurunan sekitar 3 persen ke 207 miliar US dollar.
Sementara itu, untuk ekspor barang pun anjlok hingga 4,7 persen ke 142,7 miliar US dollar. Penurunan yang signifikan ini ternyata terjadi akibat dari pasokan industri, yang mana ekspor minyak mentah menurun hingga 1 miliar US dollar.
Meskipun barang modalnya ikutan turun, barang konsumsi justru sebaliknya, yakni mengalami kenaikan. Broker forex yang terpercaya persiapkan diri Anda menjadi seorang trader dengan keuntungan berlipat ganda.
Sementara itu juga, impor tercatat mengalami kenaikan sekitar 0,6 persen ke 288,5 miliar US dollar, impor barang juga perlahan naik 0,8 persen ke 240,9 miliar US dollar pada bulan September lalu.
Impor barang guna pasokan persediaan industri dan material juga mengalami kenaikan paling tinggi sejak tahun 2014 lalu. Neraca perdagangan Amerika Serikat untuk impor barang modal dan barang non minyak pun perlahan mengalami kenaikan juga.