Media Kontan.co.id menjadi sumber yang kembali meliput berita terkait pandemi gelombang kedua, akankah rupiah kembali melemah?. Dirilis dari data perekonomian negara, memang rupiah berpeluang mengalami penurunan atau melemah.
Sentimen ini juga memunculkan kekhawatiran karena masyaraka yang terpapar Covid-19 semakin melonjak tinggi sehingga perekonomian belum bisa terprediksi dan kemungkinan akan menekan mata uang garuda. Dari pasar sport rupiah melemah dari angka 0,22% ke Rp 14.530 per dolar Amerika Serikat.
Kemudian untuk kurs Jidor juga tercatat melemah dan mengalami penurunan kisaran angka 0,28% ke Rp 14.549 per dolar Amerika Serikat. Pernyataan akan pendemi gelombang kedua, akankah rupiah kembali melemah juga disampaikan secara terang-terangan oleh Ekonom Bank Central Asia (BCA).
baca juga disini : Harga Emas Antam Melambung Tinggi Di Bulan Ini.
Waspada pandemi gelombang kedua
Penyampaian tersebut tertulis di Kontan.co.id, menurutnta pelemahan mata uang rupiah yang terjadi hari Rabu, 21 April 2021 terjadi karena adanya sentiment teknikal. Disamping itu adanya sentiment jelang Hari Raya Idul Fitri juga dinilai menjadi penyebab menurunnya mata uang.
Sentiment ini membuat impor mengalami kenaikan yang drastis. Bahkan Analis Monex juga menyetujui pernyataan ini. Wall Street sendiri juga mengalami penurunan sehingga mempengaruhi reaksi pengambilan keuntungan dari level rekor paling tinggi bursa Amerika Serikat pada minggu kemarin.
Adanya sentiment-sentimen yang muncul karena kekhawatirkan adanya peningkatan jumlah kasus pandemi coronan di beberapa negara yang belum menyurut dan malah sebaliknya. Secara tidak langsung hal ini dapat berpotensi memperlambat pertumbuhan perekonomian.
Sedangkan hubungan perekonomian di setiap negara sendiri juga saling mempengaruhi sehingga jika salah satu masih tidak stabil maka dampaknya dapat dirasakan oleh negara lainnya. Sementara Andian juga mengemukakan pendapatnya terkait melemahnya rupiah di tanah air.
Menurutnya fundamental dari mata uang rupiah sekarang di latar belakangi oleh pelaksanaan vaksinisasi serta penambahan banyaknya orang yang terpapar virus. Eskspetasi menunjukkan rupiah berada di Rp 14.400 per dolar Amerika Serikat.
Sehingga bisa disimpulkan bahwa pendemi gelombang kedua, akankah rupiah kembali melemah memang sudah terjadi. Meskipun tafsiran mengatakan sementara namun belum dipublikasikan lagi terkait informasi lanjutannya.