Pergerakan Kurs Mata Uang Dunia Atas Transisi Pemerintahan AS

Kurs mata uang dunia pada hari Selasa ini tanggal 24 November 2020, mata uang resiko mengalami pergerakan dan menguat setelah Donald Trump memberikan ijin untuk memulai transisi pada pemerintahan Joe Biden yang baru dengan kabinet barunya yang diperkirakan akan memasukkan Janet Yellen yang merupakan mantan ketua Federal Reserve sebagai menteri Keuangan AS. Kurs mata uang sejumah negara pun juga mengalami pergerakan terhadap dolar entah melemah atau naik.

Kurs mata uang dunia

Sejumlah Kurs Mata Uang Bereaksi Pada Transisi Pemerintahan AS

Dengan adanya ijin masa transisi yang diberikan oleh Donald Trump, sejumlah mata uang bereaksi akan hal ini seperti pair kurs mata uang EUR/USD yang mengalami kenaikan dengan persentase 0,09% pada level 1,1851. Kemudian pair mata uang GBP/USD pun juga mengalami penguatan dengan persentase 0,07% pada level 1,3333 dan untuk pair mata uang AUD/USD juga naik dengan persentase senilai 0,42% pada level 0,7316 pada tengah hari ini pukul 11.53 WIB.

Baca Juga Disini : Memulai Melakukan Bisnis Trading Forex Menggunakan Broker Forex Dengan spread kecil.

Akan tetapi, indeks dolar AS mengalami penurunan dengan persentase sebesar 0,07% pada level 92,427. Sementara untuk mata uang Rupiah mengalami pelemahan dengan persentase 0,38% pada level 14.184 per dolar sampai pukul 11.37 WIB tadi. Trump disini memberikan ijin pada kepala GSA atau Badan Layanan Umum untuk dapat melanjutkan transisi pda pemerintahan yang dipimpin oleh Joe Biden sebagai presiden AS terpilih tahun ini. Namun walau demikian, dirinya tetap memiliki rencana untuk dapat melanjutkan terus tuntutan hukum pada hasil pemilu.

Koalisi partai Demokrat untuk tim dari kampanye Biden menjelaskan bahwa Yellen dipredksi akan menduduki posisi sebagai menteri Keuangan AS dan saat ini pasar pun memberikan respon yang positif sebab dirinya telah memberikan pengumuman adanya peningkatan dari pengeluaran pemerintah yang dilakukan untuk dapat mendorong perekonomian AS dapat keluar dri krisis akibat penyebaran virus Covid-19. Sementara itu, Pound bergerak naik di tengah adanya spekulasi Uni Eropa dan Inggris yang dinilai akan segera melakukan kesepakatan Brexit.

Brussel dan London di minggu ini akan melanjutkan lagi negosiasi guna mendapatkan kesepakatan perdagangan jelang berakhirnya limit waktu dari periode transisi setelah Brexit akhir tahun ini. Sementara hingga tengah hari ini, Rupiah masih dianggap memimpin dalam pelemahan mayoritas seluruh mata uang Asia. Sementara itu, bukan hanya Rupiah yang mengalami pelemahan sebab baht Thailand juga masih melemah dengan persentase 0,12% dan disusul dengan Ringgit Malaysia yang melemah dengan nilai 0,05%.

Baca Juga Disini : Beberapa Keunggulan Broker Forex OctaFX dan Regulasinya.

Yen Jepang juga mengalami pelemahan dengan persentase 0,02% kemudian Pesso Filipina juga mengalami pelemahan dengan persentase yang sama seperti Yen Jepang dan disusul dengan won Korea yang melemah dalam persentase 0,01% dan dolar Hongkong melemah dengan nilai 0,03%. Namun sejumlah kurs mata uang lain juga mengalami penguatan seperti Dolar Singapura yang menguat sebanyak 0,07% disusul dengan Yuan China yang menguat dengan persentase 0,05%, Rupee India dengan 0,04% dan Dolar Taiwan dengan 0,03% pada dolar AS.

Tinggalkan sebuah Komentar