Nilai Yen menurun – Hingga hari ini (31/03/2021), penjualan retail sales Jepang mengalami penurunan hingga -1,5% per tahun. Meski angka tersebut lebih baik dari ekspektasi yang diperkirakan, yakni sebesar -2,4% sampai -2,8% per tahun, namun persentase penurunan ini tetap tergolong besar. Mengapa hal ini bisa terjadi?
Baca juga disini : Pasangan Mata Uang EUR/USD Naik Dari Posisi Teredah Multi Bulan
Penurunan tren penjualan retail sales ini disinyalir sebagai dampak dari sifat waspada para konsumen Jepang di tengah masa pandemi Covid 19 seperti sekarang. Penurunan tren penjualan retail ini bersumber dari lemahnya pembelian barang-barang seperti perlengkapan mandi, barang dagangan. Dengan menurunnya tren retail sales di Jepang ini telah memunculkan banyak spekulasi terkait prediksi trading forex secara global.
-
Persaingan Sengit Antara Nilai Yen vs Dollar AS
Turunnya tren penjualan retail di Jepang semakin menekan pergerakan nilai tukar Yen melawan Dollar AS. Berdasarkan prediksi trading forex, nilai tukar Dollar AS terhadap Yen akan mengalami penguatan sebesar 0,06% dari harga pembukaan harian.
Kenaikan ini semakin memperkuat posisi Dollar AS terhadap Yen Jepang. Angka ini merupakan level tertinggi Dollar AS terhadap Yen Jepang dalam kurun waktu satu tahun terakhir. Hasil ini selaras dengan tren kenaikan imbal hasil obligasi AS.
Penyebab lain turunnya tren nilai tukar Yen Jepang adalah buruknya sentimen pasar di bidang penjualan retail. Hal ini yang memicu penguatan Dollar AS hingga dianggap sebagai safe haven hari ini. Menurut data yang dilansir dari Refinitiv, Dollar AS menguat ke level 0,43% melawan Yen Jepang.
- Analisis Pasar
Menurut prediksi trading forex, jika Dollar AS terus mengalami kenaikan di sepanjang tahun ini, maka akan berdampak pada pemulihan ekonomi di tengah masa pandemi Covid 19, begitupun sebaliknya.
Jika kondisi nilai tukar Yen Jepang tetap mengalami penurunan di sepanjang tahun ini, maka pemulihan ekonomi di negara tersebut juga bisa terkena imbasnya. Oleh sebab itu, mengembalikan kepercayaan publik untuk mengkonsumsi barang-barang retail dipercaya bisa menggerakkan nilai tukar Yen di pasar saham.