Rilisnya CPI Amerika Serikat secara kuat membangkitkan potensi kenaikan suku bunga Federal Reserve di tahun ini. Hal tersebut menjadikan dolar yang bergerak turun pada awal perdagangan Eropa menjadi tetap berada dekat level tertinggi.
Harga konsumen Amerika Serikat berkembang lebih pesat dari perkiraan pada bulan September lalu. Berdasarkan data pada hari Kamis, terdapat potensi semakin rumitnya keputusan kebijakan Federal Reserve di masa depan.
Berdasarkan indeks harga konsumen, tercatat sejauh ini terdapat peningkatan sebesar 3,7% dalam setahun. Laju tersebut sama dengan laju pada bulan Agustus lalu. Kemudian diperkirakan akan naik 0,4% lebih besar.
Dengan adanya CPI Amerika Serikat yang mengakibatkan adanya data tersebut juga menjadi ekspektasi baru. Yaitu bahwa Federal Reserve belum selesai dengan pengetatan moneternya sehingga bisa menopang dolar itu sendiri.
Banyak pejabat bahkan mengatakan bahwa naiknya Treasury Yields telah mengurangi kebutuhan dalam pengetatan kondisi keuangan. Menurut perkiraan, suku bunga bisa mengalami kenaikan sebesar 40% nanti di bulan Desember.
Tidak Hanya CPI Amerika Serikat Menopang Dolar, Euro Bahkan Naik Pasca CPI Perancis/Spanyol
Setelah pada octafx Indonesia sempat turun dengan tajam, EUR/USD naik 0,1% dengan banyak data inflasi pada zonanya. Consumer Price Index Perancis sendiri naik 4,9% di bulan September. Adapun untuk Spanyol naik 3,5%.
Keduanya juga masih berada di atas target jangka menengah dari European Central Bank. Adapun ECB Francois Villeroy de Galhau selaku pengambil kebijakan menegaskan bahwa bank sentral harus mempertahankan level suku bunga acuan ini.
Dolar Juga Naik Setelah Ekspor China
Setelah sebelumnya ekspor China menyusut 6,2% dari tahun sebelumnya, USD/CNY naik 0,1% menjadi 7,3078. Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa ekonomi terbesar kedua di dunia sedang dalam masa sulit.
Pada https://brokerindofx.com/ yang investornya melakukan trading forex pada mata uang China juga perlu berhati-hati. Walaupun begitu, angka tersebut mengalami kontraksi laju lebih lambat dari sebelumnya. Sehingga bisa dikatakan ekonomi kedua itu mulai stabil kembali.
Pembahasan mulai dari CPI Amerika Serikat, Spanyol, sampai ekspor China merupakan indikasi dari perekonomian dunia. Di mana masing-masing akan memberikan dampak bagi satu sama lain terkait kondisi ekonominya.