Rupiah Kembali Melemah Disaat Dollar Lesu di Pasar Asia

Mata uang rupiah kembali melemah terhadap nilai tukarnya dengan dollar Amerika Serikat atau USD, hal ini terpantau saat pergerakan mata uang tersebut pada USD saat sesi 3 Juli 2023 makin melemah. Padahal USD sedang mengalami perlemahan dalam pasar sesi Asia, karena faktor tingginya inflasi di Amerika Serikat.

Rupiah kembali melemah

Nilai tukar rupiah atau IDR kembali melemah terhadap USD, hal ini bisa dipantau saat jam perdagangan pagi yang membuat makin bertambahnya loss di sesi tersebut. Sementara Dollar AS juga mengalami penurunan kinerja setelah terkoreksi dalam sesi pasar Asia di beberapa minggu sebelumnya.

Pada awal minggu ini rupiah kembali melemah terhadap dollar Amerika Serikat hampir sekitar 0,18% atau 27 poin, dengan menurunnya mata uang ini kini nilai tukar IDR terhadap USD berada di angka 15.033 dibandingkan dengan penutupan sebelumnya masih berada pada 15.006 di aximtrade idr.

Rupiah Kembali Melemah dengan Melemahnya USD di Asia

Dengan menurunnya mata uang tersebut menunjukkan bahwa dalam tiga bulan terakhir kini IDR sedang berada pada posisi teredahnya. Beberapa analis menyatakan bahwa sebelumnya IDR dibuka dengan harga jual sekitar 14.993. Namun pada saat ini nilainya sudah menembus 15.047.

Pada jam perdagangan siang nilai rupiah diprediksi akan sedikit meningkat menjadi 15.033 untuk setiap dollarnya, walau meningkat namun nilainya jauh lebih rendah dari sebelumnya. Sehingga nilai dari mata uang ini terus melemah, padahal USD juga sedang mengalami perlemahan terhadap perdagangan di Asia.

Melemahnya nilai USD pada perdagangan di Asia sebenarnya memberikan dampak cukup baik bagi investor yang berinvestasi menggunakan daftar broker forex terpercaya, hal ini disebabkan karena tingkat inflasi di Amerika Serikat makin meninggi menyebabkan menurunnya transaksi belanja masyarakat disana.

Namun rupiah kembali melemah walaupun dollar kembali terkoreksi pada pasar uang Asia yang menyebabkan nilainya menurun. Salah satu penyebabnya adalah data dari federal reverse yang menyatakan melambatnya belanja konsumen di Amerika Serikat saat ini.

Bahkan indeks USD saat ini juga memiliki nilai yang menurun, padahal indeks ini mengukur nilai tukar USD terhadap 6 mata uang saingan utama miliknya. Pada hari awal perdagangan nilainya menurun dari 102,92 menjadi 102,89.

Walaupun rupiah kembali melemah terhadap USD, namun kinerja IHSG berkebalikan dengan nilai mata uangnya. IHSG pada sesi pertama menguat sekitar 0,32%, diikuti dengan meningkatnya bursa Asia terhadap wall street pada saat ini.

Walaupun memiliki kinerja yang melemah, namun beberapa analis yakin bahwa IDR mampu menguat terhadap USD. Bahkan analis mempertimbangkan pada saat ini nilai tukarnya akan berada pada kisaran 14.819 hingga 15.085.

Dengan memiliki nilai tukar seperti itu menandakan bahwa mata uang IDR masih terbilang cukup kuat, walau pada awal perdagangan forex rupiah kembali melemah terhadap USD.

 

Tinggalkan sebuah Komentar