Rupiah Melemah Hingga 17,5 Poin Per Dolar Amerika Serikat

rupiah melemah hingga 17,5 poin

Kabar kurang menyenangkan datang dari negara Indonesia, pasalnya rupiah melemah hingga 17,5 poin per Dolar Amerika Serikat. Level dari rupiah sendiri berada di nominal Rp 14.402,5 dan itu sudah ditutup. Informasi ini didapatkan oleh Forexindo pada hari senin tanggal 15 Maret 2021 kemarin.

Padahal data dari neraca perdagangan Indonesia sendiri lagi-lagi mencetak surplus karena terdampak pandemi Covid-19. Namun semua ini masih belum bisa menjadi acuan yang pasti untuk mengangkat nilai mata uang tanah air. Berdasarkan kutipan dari Forexindo ada suatu data Bloomberg yang menyebutkan perihal ini.

Rupiah Ditutup dengan Depresi 0,12%

Dimana nilai tukar mata uang rupiah di pasar spot sudah ditutup terdepresiasi hingga 0,12% atau lebih tepatnya melemah 17,5 poin menjadi ke posisi 14.403 per dolar AS. Sementara itu untuk BPS atau Badan Pusat Statistik juga memberikan laporan terkait data kegiatan ekspor dan impor Indonesia di bulan Februari.

Tercatat selama bulan kemarin kegiatan ekspor mencapai US$ 15,27 miliar. Dengan begitu ada kenaikan yang cukup spesifik 8,56% jika dibandingkan dengan bulan Februari tahun 2020 silam yang hanya mencapai 14.06 miliar saja. Tak hanya itu saja BPS juga memberikan penjelasan terkait kegiatan impor Indonesia.

Baca Juga : Pengaruh Yield Obligasi AS Terhadap Pasar Menjelang FOMC

Dengan catatan selama bulan Februari 2021 impor mencapai US$13,26 miliar, naik sekitar 14,86%. Tentu hal ini sangat berbeda dari tahun sebelumnya. Melihat data-data tersebut neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus hingga Us$2.01 miliar di bulan Februari.

Belum Dapat Dipastikan Menguat Lagi

Untuk itulah masih dinyatakan dengan tegas bahwa rupiah melemah hingga 17,5 poin ini belum dipastikan kapan bisa kembali naik. Kemungkinan besar memang akan terbantu dengan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan negara tersebut, namun masih tidak diperkirakan kapan waktu yang tepat.

Dengan adanya kabar kurang baik ini para pelaku pasar masih menanti pertemuan Feed Open Market Commite atau FOMC serta rapat dari pihak Gubernur Bank Indonesia yang akan digelar pada minggu ini. Para ahli pun masih berpendapat bahwa BI besert FOMC akan tetap manahab laju tingkat suku bunga di level ini.

Pasalnya rupiah melemah hingga 17,5 poin ini cukup drastis sehingga butuh kebijakan yang tepat supaya tidak merugikan pihak-pihak yang terkait. Tapi semua ini masih samar karena belum ada keputusan yang kuat dari kubu yang bersangkutan.

Tagged With :

Tinggalkan sebuah Komentar