Sejak pekan lalu memang rupiah turun drastis dalam melawan dolar Amerika Serikat. Banyak yang bertanya, apakah mata uang Garuda bisa bertahan nantinya? Beragam upaya memang sedang banyak dilakukan terutama dengan menaikkan suku bunga BI.
Dengan menaikkan suku bunga, berharap nantinya menjadi hal manis agar rupiah kembali menguat dan bergairah kembali. Perlu diketahui, sekarang rupiah atas dolar AS sudah tembus Rp 15.900.
Namun, perdagangan telah ditutup dengan Rp 15.870 atas dolar US. Jika menghitung secara harian, melemah hingga 0,38%. Jika ingin trading untung, cek broker forex spread tipis langganan untuk tahu posisi terbaik di pasar.
Sebelum Rupiah Turun Drastis, Berikut Pergerakkannya
Ketika rupiah melemah, banyak trader yang memanfaatkannya untuk trading. Namun, perlu berhati-hati dengan beragam risiko, dan tetap lihat pergerakkan rupiah itu sendiri.
Terjadinya rupiah turun drastis terhadap dolar AS karena mata uang paman Sam semakin menguat pada akhir pekan lalu, dari 0,10% menjadi 106,36. Angka tersebut jauh lebih tinggi bila dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya, yaitu 106,25.
Mengetahui hal tersebut, BI melakukan Rapat Gubernur BI yang lalu dan membahas mengenai rencana menaikkan suku bunga mencapai 6%.
Tentu saja keputusan BI membuat para pelaku pasar kaget. Para pelaku pasar mengira BI masih bisa bertahan dengan suku bunga. Kenaikan ini menjadi kali pertama sejak BI menahannya dari 8 bulan bulan yang lalu.
Alasan mengapa rupiah turun drastis karena para investor asing lari dari tanah air sejak minggu lalu. BI juga telah mencatat investor asing pada pasar uang domestik berada di posisi jual dengan netonya adalah Rp 5,36 triliun.
Selama 2-23, tercatat bahwa transaksi asing berada di posisi beli neto sebanyak Rp 51,45 triliun di pasar SBN. Akan tetapi, di pasar saham hanya terjual neto Rp7,26 triliun. Serta pada SRBI yang rilis bulan lalu, pihak asing beli neto hanya Rp11,6 triliun.
Pertumbuhan perekonomian yang melambat hingga tensi ketegangan geopolitik, membuat banyak aspek menjadi terkena dampaknya. Rupiah turun drastis juga karena hal tersebut yang membuat para pelaku pasar harus berhati-hati jika ingin mengamankan asetnya pantau terus pergerakaanya di XM.