Kurs mata uang wilayah asia menguat di awal pekan ini, perdagangan untuk hari Senin tanggal 23 November dibuka dengan adanya penguatan beberapa kurs mata uang di dunia seperti contohnya adalah Poundsterling Inggris yang menguat pada sesi Asia. Akan tetapi, walaupun sempat ada penguatan, rupanya Pound juga sempat melemah ketika berhadapan dengan Yen Jepang. Karena itulah, kenaikan pasangan pair mata uang GBP/JPY ini tersisa hanya sekitar 0,17% pada nilai tukarnya di level 138,25.
Sebagian Kurs Mata Uang Asing Wilayah Asia Mengalami Penguatan Hari Ini
Meski demikian, risk on pun juga tetap terus bertahan dalam membantu Pound mencatat adanya kenaikan yang makin tinggi. Terdapat beberapa faktor yang rupanya membantu kurs mata uang Poundsterling Inggris ini mengalami penguatan untuk hari ini. Salah satu faktornya adalah suasana yang cukup optimis tentang Brexit. Selain itu, ada pula niat pemerintah Inggris untuk dapat melonggarkan kembali kebijakan adanya lockdown di negaranya dan mendukung pair GBP/JPY untuk dapat naik lagi lebih tinggi.
Kemudian banyak pula pelaku pasar dan juga investor yang sangat berharap untuk mendapatkan vaksin virus Covid-19. Saat ini pembicaraan mengenai Brexit yang dilakukan antara Uni Eropa dan Inggris telah mendekati babak akhir. Sudah terlihat ada perkembangan dimana muncul peluang terjadinya titik kesepakatan Brexit dari kedua belah pihak. Tapi seperti yang dilansir oleh The Guardian, ada beberapa poin yang penting bagi Inggris. The Telegraph turut pula menampilkan adanya kondisi yang kurang menyenangkan dengan mengatakan keraguan akan kesepakatan Brexit pada masalah aturan kompetisi, tata kelola dan sebagainya.
Sementara itu, Irlandia Utara, Wales dan Skotlandia pun juga tengah mengurangi pemberlakuan lockdown sebelum natal tiba. Pfizer merupakan pemegang vaksin yang meminta persetujuan dari para pembuat kebijakan di Inggris tentang vaksin itu. Selain itu, rupiah juga rupanya mengalami penguatan atas Dolar Amerika sampai tengah hari tadi dengan ada di level Rp 14.148 per dolarnya. Hal ini membuat rupiah menguat dengan persentase 0,12% daripada penutupan yang dilakukan di hari Jumat pekan lalu pada level Rp 14.165.
Sampai pada pukul 12.00 WIB siang ini, sejumlah pergerakan dari mata uang di wilayah Asia cukup bervariasi seperti Won Korea Selatan yang dinilai masih menjadi mata uang yang memiliki penguatan paling besar untuk wilayah Asia ini sebesar 0,18% sampai siang ini. Yen Jepang pun turut naik dengan persentase senilai 0,11% sementara untuk dolar Singapura pun turut mengalami penguatan dengan persentase sebesar 0,07% pada greenback. Kemudian masih ada pula dolar Taiwan yang naik dengan nilai 0,04% dan ringgit Malaysia juga naik tipis dengan persentase 0,01%.
Namun untuk wilayah Asia ini, rupanya tidak semua kurs mata uang mengalami peningkatan dan itu terjadi pada rupee India yang menjadi mata uang dengan pelemahan yang dinilai terdalam di wilayah Asia dengan penurunan sebesar 0,03% kemudian masih ada pula baht Thailand yang mengalami pelemahan pula dengan nilai 0,02% atas dolar Amerika. Sementara itu, dolar Hongkong dengan Yuan China pun terdepresiasi keduanya dengan nilai 0,009% dan Peso Filipina melemah sekitar 0,004%.