Suku bunga The Fed diperkirakan ekonom akan naik lagi basis poinnya pada bulan September 2023. Perkiraan ini disampaikan Chatib Basri, Ekonom dari Universitas Indonesia pada hari Senin (31/07/2023).
Chatib Basri yang juga merupakan Menteri Keuangan (periode 2013-2014), ungkap tekanan inflasi AS masih tinggi beberapa waktu mendatang. Khususnya karena pasar tenaga kerja yang masih ketat.
Suku Bunga The Fed yang Terus Naik Bisa Berdampak ke Hal Ini
Chatib Basri menyampaikan prediksinya ini usai event Investor daily Round Table yang diselenggarakan di Kawasan GBK. Dirinya menyebutkan tidak akan terkejut apabila The Fed memutuskan lanjutkan peningkatan suku bunga.
Menurut Basri, Federal Reserve kemungkinan naikkan suku bunga 25 basis poin ke 5.75. Dirinya menambahkan apabila hal ini pastinya mempengaruhi likuiditas global, termasuk memperlambat perekonomian global.
Chatib menyebutkan apabila suku bunga The Fed terus meningkat, maka berdampak menurunnya nilai ekspor hingga investasi di Indonesia. Apabila bunganya masih tinggi, BI juga mendapat ruang untuk menurunkan bunga.
Lebih lanjut, dirinya juga menambahkan apabila personal consumption akan berkurang pula karena adanya perlambatan ekonomi dunia. Pada kesempatan tersebut Chatib juga menyampaikan beberapa langkah untuk membantu pertumbuhan ekonomi nasional.
Namun faktor ini lebih lanjut memiliki pengaruh lain apabila terus meningkat. Apalagi suku bunga ini merupakan tolak ukur utama bagi suku bunga lain pada perekonomian global.
Apabila melihat analis ahli di platform trading terbaik maka suku bunga dari Federal Reserve ini akan menjadi tolak ukur banyak hal. Termasuk suku bunga hipotek, kartu kredit, hingga pinjaman mobil.
Karena naik turunnya suku bunga The Fed bisa berpengaruh ke nilai dolar AS. Saat naik, maka dolar AS akan menarik di mata investor asing. Sebaliknya ketika turun, nilainya akan menurun.
Pada 2023 sendiri keputusan Federal Reserve berhubungan dengan suku bunga menjadi hal yang selalu diwaspadai investor. Dimana pada Maret 2023 suku bunganya naik 0,25%, menjadikan nilai dolar merangkak naik.
Lebih lanjut banyak analisis memprediksi kenaikan yang akan berlanjut pada tahun ini. Salah satunya prediksi ekonom Indonesia dan fbs Indonesia, Chatib Basri yang perkirakan suku bunga The Fed naik kembali September 2023 nanti.