Teknik Scalping Pada Trading Forex Adalah

Scalping trading forex adalah kegiatan jual beli mata uang asing dari berbagai negara dalam satu pasar mata uang dengan jangka pendak. Ada banyak sekali mata uang yang bisa kita perdagangkan di dalam pasar forex tersebut seperti mungkin yang cukup familiar adalah USD/IDR. Keduanya adalah mata uang Dolar AS diperdagangkan terhadap Rupiah Indonesia.

scalping

Sehingga di dalam grafik perdagangan akan tampak harga yang berlaku saat ini yaitu per (24/4) berada di 15.500. Artinya untuk bisa mendapatkan mata uang Dolar AS sebesar $1 maka kita membutuhkan uang Rupiah sebesar Rp. 15.500. Lalu kita membelinya dengan harapan nilai tukar USD/IDR akan terus naik menuju ke 16.000. Maka kita akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 500 jika nilai tukar sampai target di 16.000 dan menjual kembali $1 tersebut.

Itu adalah gambaran sederhana sistematika trading forex di pasar mata uang global. Nah tapi kita bisa asal-asalan untuk melakukan pembelian ataupun penjualan. Di dalam dunia trading forex ada berbagai macam teknik yang bisa kita manfaatkan sebagai dasar melakukan aksi jual atau beli.

Selain itu dalam trading forex ada beberapa tipe trader yaitu scalping, day trader dan long term trade. Tipe itu akan disesuaikan dengan kondisi setiap trader terutama waktu luang untuk melakukan trading.

Pengertian Scalping

Setiap trader memiliki gaya trading sendiri-sendiri dan yang paling sering digunakan adalah teknikal dengan bermacam-macam tipe salah satunya scalping. Bagi para trader yang mungkin baru mengenal dunia perdagangan forex, mungkin masih cukup asing dengan kata-kata scalping. Secara sederhana, scalping adalah tipe strategi perdagangan forex yang berusaha mendapatkan keuntungan kecil namun beruntun. Sehingga memiliki akumulasi profit yang besar.

Banyak para trader forex yang juga memanfaatkan teknik scalping ini ketika pergerakan pasar sangat volatile. Naik turunnya nilai tukar mata uang yang sangat tinggi akan meningkatkan peluang profit dengan menggunakan teknik scalping ini dan wajib memakai broker forex spread tipis.

Karena jika kondisi pasar sepi atau berkonsolidasi, maka pedagang tidak akan bisa mencapai target poin dalam perdagangannya. Bahkan perdagangan teknik scalping hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja atau bahkan dalam kondisi tertentu hanya beberapa detik.

Seorang trader harus bisa memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Sehingga seorang ahli scalping tidak bisa mengerjakan dua aktivitas dalam satu waktu misal scalping bersamaan dengan rapat di kantor. Bahkan seorang trader forex dituntut menjadi seorang full time trader. Karena memang scalping membutuhkan pemantauan aktivitas pasar dengan cermat dan teliti, meski aksi jual beli hanya akan berlangsung beberapa menit saja.

Beberapa trader forex scalping bisa membuka mulai puluhan sampai ratusan posisi hanya dalam hitungan menit dan menutupnya dengan cepat. Dan akumulasi profit sangat besar sekali. Itulah mengapa kita harus menyerahkan waktu kita sepenuhnya untuk mengawasi pasar. Jika kita tidak mengawasi setiap waktu, maka bisa kehilangan momentum emas yang bisa menghasilkan sampai puluhan bahkan ratusan Dollar.

Jika kita lihat, maka akan cukup berbeda dengan teknik-teknik perdagangan forex lainnya. Misalkan saja teknik perdagangan forex teknikal dengan bantuan indikator Moving Average. Setelah melihat ada peluang perdagangan, maka kita akan masuk dan posisi akan terbuka dalam beberapa jam atau bahkan hari.

Karena ada target yang sebelumnya juga telah kita tetapkan. Apalagi teknik Moving Average lebih akurat jika kita menggunakan Time Frame yang lebih besar seperti H4, atau bahkan D1 dan W1. Sehingga posisi perdagangan akan lebih lama terbuka.

Risiko dan Keuntungan Trading Scalping

Setelah mulai paham dan mengerti apa itu scalping pada perdagangan forex, maka hal yang harus kita ketahui selanjutnya adalah keuntungan dan kerugian serta resiko jika menerapkan strategi trading forex scalping. Apalagi tidak semua trader paham betul mengenai risiko kerugian jika mereka menggunakan teknik scalping.

Memang jika kita memutuskan trading scalping, maka kita tidak akan risau berlama-lama karena posisi perdagangan yang ditutup lebih cepat. Time Frame yang digunakan juga sangat rendah bahkan mulai dari M1 hingga M15 dan hanya mengambil beberapa poin saja. Jika kita nilai, maka scalping ini lebih mudah dilakukan dibandingkan dengan trading skala harian .

Penyebabnya adalah target poin yang dicapai jika menggunakan scalping lebih sedikit, bahkan hanya beberapa poin disaat pergerakan grafik mata uang sesuai rencana. Sementara itu trading harian membutuhkan target poin yang relatif besar mulai dari 300 poin, bisa juga sampai 500 poin. Tapi perlu kita pahami, target poin kecil juga akan memaksa kita untuk memasang lot yang lebih banyak.  Itu adalah salah satu risiko juga menerapkan teknik trading scalping.

Jika kita hanya memasang lot kecil dengan target poin yang kecil juga, maka target keuntungan harian akan sangat sulit tercapai. Mengingat lot yang kita pasang harus lebih besar, maka ini juga akan berisiko menyebabkan kerugian yang besar juga ketika grafik tidak sesuai rencana kita. Memang kita bisa memasang lot kecil untuk scalping, tapi itu akan memaksa kita untuk trading lebih lama lagi karena mengejar target profit harian.

Para trader profesional memang banyak yang memanfaatkan teknik scalping untuk mendapatkan keuntungan sangat besar dalam waktu singkat. Mereka memiliki modal yang besar sehingga bisa dengan bebas memasang lot besar untuk scalping. Jika kekuatan modal kita kecil, maka lot juga akan kecil sehingga tidak akan berisiko tinggi.

Jika modal kecil dan kita memasang lot besar, maka akan sangat berisiko tinggi meski target poin hanya sedikit sekali. Ini adalah risiko lain dari trading scalping yang akan membuat kita lebih cepat letih dan lelah memandang layar komputer. Karena emosi dan psikologi kita otomatis akan terkuras habis dengan trading berisiko tinggi.

Risiko lain jika menerapkan trading scalping adalah saat-saat dimana ada rilis data ekonomi suatu negara atau gejolak pasar yang ekstrem. Beberapa penyedia layanan trading akan melebarkan spread yang sangat merugikan bagi para trader scalping. Kita tidak akan bisa mengambil keuntungan jika spread perdagangan telah melebar. Apalagi saat itu juga banyak sekali spekulan pasar mulai masuk dan mempermainkan pedagang sehingga menyebabkan kerugian.

Memang itu adalah kesempatan emas bagi para trader scalping untuk masuk ke dalam pasar. Tapi kita harus pastikan telah memilih penyedia layanan perdagangan dengan spread yang kecil sekali. Keuntungan akan lebih mudah kita dapatkan dengan memilih spread perdagangan yang ekstra tipis atau bahkan bisa sampai 0 spread.

Itulah penjelasan ringkas mengenai apa itu scalping. Ada banyak sekali tipe-tipe trading yang bisa kita pilih ketika memutuskan menjadi seorang trader. Scalping sangat cocok bagi para trader full time yang mendedikasikan sepenuhnya waktu untuk trading forex. Sehingga scalping bisa dilakukan dengan lot kecil namun dengan intensitas yang lebih sering. Efeknya akan membutuhkan banyak waktu untuk terus memandangi grafik dan mencari momen.

 

 

Tinggalkan sebuah Komentar