Broker forex scalping, Spread super tipis dan no komisi. Trading adalah bisnis online yang saat ini memiliki peminat cukup banyak. Bahkan hampir semua lapisan masyarakat dari yang paling bawah sampai menengah ke atas mungkin sudah tahu apa itu trading forex. Karena akses internet yang semakin mudah dan menjangkau semua orang dari yang tua sampai yang masih muda.
Rekomendasi Broker Forex Scalping
Buka Akun
Buka Akun
Buka Akun
Buka Akun
Buka Akun
Buka Akun
Buka Akun
Buka Akun
Buka Akun
Buka Akun
Bagi kita yang sudah mengenal trading saham, mungkin bisa dengan mudah memahami apa itu trading forex. Karena secara umum antara trading forex dan trading saham memiliki banyak persamaan. Perbedaan keduanya hanya terletak pada objek yang menjadi transaksinya yaitu lembaran saham perusahaan dan nilai tukar mata uang.
Bahkan saat ini bisnis trading forex menjadi salah satu bisnis yang cukup digemari banyak orang. Selain karena tingkat pengembalian yang tinggi, trading forex juga sangat fleksibel dan bisa dilakukan dimana saja. Sehingga banyak orang tertarik dengan bisnis yang satu ini.
Apalagi saat ini kita bisa melakukan trading Forex dengan mudah lewat perantara para broker forex terpercaya. Pada awalnya kita akan sangat kesulitan untuk masuk ke pasar forex. Karena isinya adalah institusi, bank-bank besar dan para Miliarder. Sehingga kehadiran broker akan sangat penting sekali untuk mendukung aktivitas transaksi kita.
Pentingnya Memilih Broker
Mencari broker seperti mencari baju yang akan kita pakai karena disesuaikan dengan kegiatan yang akan kita lakukan. Tentunya broker trader satu akan berbeda dengan broker yang lainnya. Karena baju dari satu orang belum tentu cocok dengan orang lain. Penting sekali bagi kita untuk bisa memahami beberapa tipe broker forex scalping yang ada di dunia saat ini.
Karena setiap tipe dan jenis broker forex akan berbeda-beda tergantung dengan gaya trading kita sendiri. Selain itu kita juga harus memperhatikan banyak hal terkait dengan apa yang ada di dalam broker forex scalping tersebut seperti layanan yang baik, penawaran menarik dan berbagai fitur yang menguntungkan lainnya.
Jika kita sampai salah memilih broker, maka aktivitas tukar menukar mata uang kita tidak akan merasa nyaman. Bahkan kita mungkin akan merasa terbebani dengan aturan-aturan broker yang cenderung akan menghambat transaksi forex pada trader. Selain itu tidak sedikit juga broker yang hanya berniat menipu para pelanggannya dengan iming-iming berbagai penawaran.
Oleh karena itu selain menentukan tipe, jenis, gaya trading, ada satu hal yang yang tidak kalah penting yaitu broker teregulasi. Penipuan dengan membawa lari dana pelanggan lebih berbahaya dibandingkan dengan kecurangan selama transaksi. Tapi dengan memilih broker forex yang teregulasi, maka aktivitas trading kita akan lebih nyaman dan aman. Nah setelah memastikan broker teregulasi maka selanjutnya adalah memilih tipe dan jenis yang sesuai dengan gaya trading kita.
Tips Memilih Broker Untuk Scalping
Sebelum menjatuhkan pilihan kepada salah satu broker, ada baiknya kita tentukan terlebih dahulu gaya trading kita. Secara luas ada dua gaya trading yaitu long term atau jangka panjang dan short term atau jangka pendek. Saat ini banyak trader forex yang mulai berminat untuk mencoba gaya trading jangka pendek atau scalping.
Karena bagi sebagian trader, scalping akan menghasilkan keuntungan yang jauh lebih banyak dan tidak begitu membutuhkan kesabaran ekstra. Trading gaya scalping adalah memanfaatkan peluang transaksi yang ada pada Time Frame kecil pada platform trading forex. Sehingga kita akan mengambil keuntungan hanya dalam waktu beberapa menit saja.
Biasanya para trader scalping hanya mengambil beberapa poin saja dan menyeleksi peluang yang memiliki kemungkinan profit paling tinggi. Kemudian jumlah lot yang dipasang juga akan lebih besar karena sudah dipastikan bahwa peluang profit cukup tinggi. Salah satu pendukung untuk menjalan gaya trading jangka pendek atau scalping adalah broker dengan spread sangat rendah.
Ada beberapa manfaat yang bisa para trader scalping dapatkan dengan menggunakan broker yang memiliki spread sangat rendah. Bahkan memang broker dengan spread rendah lebih direkomendasikan untuk scalping bukan untuk intraday atau jangka panjang. Ada beberapa tips yang bisa kita perhatikan dalam memilih broker forex scalping. Berikut ini beberapa tipsnya:
- Model Harga
Tips pertama yang perlu kita perhatikan adalah model harga yang diberlakukan oleh broker. Ada dua pemberlakukan model harga yang dilakukan oleh pihak broker yaitu all in spread dan satunya adalah raw pricing plus commission. Inti dari penentuan model harga ini adalah broker pertama menggunakan spread yang cukup tebal untuk menutupi semua biaya yang dibutuhkan dalam satu transaksi. Sementara itu broker kedua menggunakan spread yang rendah dengan beberapa biaya tambahan seperti komisi. Bagi para trader scalping usahakan memilih broker yang menyediakan spread sangat rendah walaupun memiliki komisi tambahan. Itu semua akan bisa tertutupi dan lebih hemat biaya dibandingkan dengan spread yang tebal.
Selain itu spread yang rendah juga akan memudahkan posisi transaksi untuk cepat tertutup. Broker dengan spread rendah untuk scalping memiliki jarak antara bid jual dan beli yang sangat tipis hanya 1-5 poin saja. Sementara itu untuk broker spread normal memiliki jarak bid jual dan beli sekitar 20 poin sampai 30 poin. Jika harga beli di 1.5000 kemudian harga naik dan kita pasang take profit pada 1.5200, maka ketika broker forex scalping sudah sampai pada 1.5205 transaksi akan tertutup lebih cepat. Sementara itu untuk broker dengan spread tebal maka menunggu harga untuk sampai pada nilai 1.5220 untuk menutup transaksi. Itu adalah kelebihan dari spread rendah yaitu transaksi lebih cepat tertutup dan cocok untuk trading jangka pendek atau scalping.
- Eksekusi Transaksi
Selain memastikan broker menyediakan spread rendah atau nol spread, kita juga harus memastikan bahwa broker memiliki cara eksekusi transaksi cepat. Untuk jenis eksekusi setiap broker terbagi dalam dua tipe yaitu Dealing Desk atau DD dan No Dealing Desk atau NDD. Secara sederhana broker DD melakukan aksi perlawanan terhadap transaksi pelanggan. Misalkan pelanggan buy maka broker akan mencari aksi sell. Broker DD cenderung memiliki spread yang tebal sebagai biaya transaksi. Sementara itu untuk NDD akan menetapkan harga nilai tukar yang paling baik bagi para trader. Banyak yang menilai bahwa broker DD itu sering memanipulasi harga. Tapi itu bisa kita hindari jika kita memilih broker forex yang sudah teregulasi. Disarankan untuk memilih broker NDD untuk dengan akun STP atau ECN untuk mendapatkan posisi harga yang paling baik.
- Platform yang Mendukung
Sebenarnya setiap trader pasti akan cukup bingung jika memilih platform untuk bisnis trading. Karena setiap platform memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Tapi satu yang yang penting dalam memilih broker forex untuk scalping adalah pilih platform yang membuat aktivitas trading kita lebih nyaman. Gaya trading scalping membutuhkan fokus yang ekstra besar dan kestabilan emosi yang tinggi. Jangan sampai semua itu gagal karena platform yang tidak membuat nyaman.
Scalping memang adalah salah satu gaya trading forex yang diminati banyak orang. Tapi kita juga harus paham mengenai risiko yang didapatkan jika memilih trading bergaya scalping. Banyak trader yang cepat stress karena memantau chart berjam-jam untuk mencari peluang transaksi. Sehingga pastikan gaya trading kita sudah cocok dengan pribadi kita.