Update harga rupiah yang semakin menaik tajam sejak jumat 5/8/2022, hal ini dikarenakan karena Negara tersebut merilis data pertumbuhan ekonomi saat itu, melansir dari sumber data refinitivi, rupiah sendiri membuka perdagangan di Rp. 14.860.
Sebenarnya, tanda-tanda rupiah akan menguat sudah terlihat dari berbagai gerakan di pasar non-deliverable forward atau biasa disebut dengan NDF yang sangat lebih kuat dibandingkan dengan perdangan hari yang lalu.
Baca juga : Dollar bergerak naik, kali ini apa penyebabnya?
Ndf merupakan instrument perdagangan mata uang dengan jangka waktu tertentu, sebelumnya memang belum ada di Indonesia karena hanya tersedia pada berbagai pusat keuangan internasional seperti hongkong, singapura, londong dan new york.
Data produk domestrik bruto sendiri atau PDB yang ada di kuartal II-2022 akan merilis data pada sabtu pagi, yang di mana hasil polling reuters menunjukkan besaran PDB kira-kira mencapai 5,13% pertahunnya, hal tersebut lebih tinggi dari kuartal I-2022.
Update Harga Rupiah Per Hari Ini
Badan pusat statistic atau BPS sendiri telah mencatat ekonomi Indonesia tumbuh lebih besar sebanyak 5,44% pada jangka waktu triwulan-II-2022, hal tersebut sangat mungkin menandakan pemulihan ekonomi akan terus berlanjut dan semakin menguat.
Secara kumulatif sendiri, pertumbuhan ekonomi pada semester I dicatat tumbuh untuk angka 5,23% dibandingkan dengan paruh pertama tahun lalu. Kondisi luar negeri yang semakin hari mulai memulih juga akan membawakan sampah besar bagi update harga rupiah.
Kurs Jakarta interbank spot dollar rate atau jisdor, pada jumat malam menguat hingga di posisi Rp14.904 per dollar artinya di prediksi rupiah akan semakin aman kedepannya, karena jika pertumbuhan ekonomi semakin bagus maka tidak menutup kemungkinan harga rupiah menguat.
Sedangkan para pelaku pasar masih belum melepaskan kemungkinan pada the fed yang tidak akan lebih agresif dalam menaikkan suku bunga, karena memiliki acuannya di sisa tahun ini dikarenakan indikasi dari resesi AS.
Data klaim tunjungan pengangguran yang terjadi di Negara Amerika Serikat semalam membuat lebih buruk keadaan, karena ekspektasi yang meningkat kemungkinan berkat resesi di AS, maka kita hanya perlu focus kepada update harga rupiah, agar bisa memulihkan kembali ekonomi Indonesia.