USD Bergerak Melemah Karena Komentar Hawkish Powell

Dampak Omicron lagi-lagi membuat USD bergerak melemah. Saat ini banyak peneliti tengah melakukan penelitian atas kemanjuran vaksin yang ada untuk varian baru COVID-19 yaitu Omicron.

USD Bergerak Melemah

Menurut sebagian besar investor, langkah pengetatan moneter yang tergesa-gesa seperti rencana petinggi negara justru berdampak pada pemulihan ekonomi secara global. Hal ini dikarenakan masih minimnya informasi mengenai Omicron.

Menurut CEO Moderna Inc. Stephane Bancel, vaksinnya kurang efektif dalam melawan Omicron. Sedangkan kepala eksekutif dari BioNTech SE Ugur Ahin, menyatakan bahwa vakasinnya yang dikembangkan bersama Pfizer Inc. lebih mumpuni.

Artinya, vaksin tersebut memiliki daya perlindungan yang lebih baik terhadap infeksi Omicron. Di saat bersamaan, Hawkish Powell dan Menteri Keuangan AS Jenet Yallen memberi pernyataan di Sidang Komite Perbankan Senat AS.

Pernyataannya tersebut adalah The Fed akan menyelesaikan pengurangan aset lebih awal dari yang dijadwalkan. Ia mengatakan bahwa kehadiran Omicron tidak akan separah saat pandemi Covid di tahun 2020.

Menurut analis Westpac, sebenarnya yang dimaksud Powell adalah risiko inflasi selama isu Omicron akan memberikan keuntungan terhadap indeks dollar. Tapi hal ini justru menyebabkan nilai dolar melemah.

USD Bergerak Melemah, Ini Update Indeksnya!

Indeks USD yang mengukur greenback dari berbagai mata uang mengalami penurunan tipis sebesar 0,11% di 95,905 berdasarkan data pada broker Exness. Pasangan USD/JPY mengalami kenaikan yang cukup memuaskan yaitu 0,28% di 113,44.

Baca juga ; Sempat Naik, Harga Emas Kembali Turun Karena Omicorn

Lain halnya terhadap rupiah yang kembali mengalami penurunan sebesar 0,16% di 14.342,5. Pasangan AUD/USD justru menguat dengan nilai yang cukup besar yaitu 0,63% di 0,7168. Padahal dolar australia cukup sensitif.

Meski demikian, nilai dolar australia pada periode ini sedang berada pada fase terendah selama dua tahun terakhir setelah Powell menyatakan pengurangan aset. Meski masih terbilang rendah, tapi NZD/USD yang menguat hingga 0,51% menjadi 0,6858.

Pasangan yang mengalami kenaikan tipis berikutnya adalah USD/CNY yaitu 0,03% di 6,3659. Indeks Manajer Pembelian Manufaktur (PMI) China merilis data pada bulan November yaitu 49,9.

Pasangan GBP/USD juga mengalami kenaikan sebesar 0,21% di angka 1,3324. Dari data tersebut, pernyataan Powell memberikan dampak kenaikan dan penurunan pada pasangan USD terhadap mata uang lain.

Walau demikian, kenaikan yang dialami tidak signifikan dan kebanyakan masih pada posisi lemah. Sedangkan USD bergerak melemah meski hanya penurunan tipis.

Tinggalkan sebuah Komentar