USD/JPY Meroket Meski Minat Risiko Rendah

USD/JPY Meroket meski minat risiko rendah. Dolar AS stabil sementara Yen Jepang melemah di sesi perdagangan Jumat malam. USD/JPY melonjak ke level tinggi sejak pertengahan November karena para investor sedang mengevaluasi portofolio mereka di akhir bulan. Indeks Dolar AS diperdagangkan 90.57, sementara USD/JPY melejit setengah persen ke 104.70.

USD/JPY Meroket meski minat risiko rendah.

Secara umum Greenback sedang range-bound terhadap mata uang-mata uang lain dalam dua pekan terakhir, karena para investor sedang melakukan penilaian kembali terhadap aksi jual Dolar AS apakah akan berlanjut atau selesai. Tahun lalu, mata uang tersebut terdepresiasi hingga 7 persen.

“Orang-orang sedang menunggu penggerak baru, dan saya kira kita tak akan mendapatkannya sampai bulan depan,” kata Mark Chandler, analis dari Bannockburn Global Forex di New York. “Pertanyaannya, apakah koreksi Dolar AS akan berlanjut ataukah akan berakhir. Saya rasa penilaian masih berlangsung.”

Data ketenagakerjaan AS untuk bulan Januari akan dirilis pada pekan depan dan menjadi driver selanjutnya bagi ekonomi negara tersebut. Sementara itu, para investor juga sedang fokus pada stimulus fiskal.

Senat Amerika Serikat dan House of Representatives akan memproses rencana Presiden Biden tentang bantuan dampak COVID-19 bagi WN Amerika dan perusahaan-perusahaan pekan depan.

Yen Ambles Meski Minat Risiko Rendah

Di sisi lain, kinerja Yen memburuk walaupuan minat risiko sedang lesu. Mata uang Jepang tersebut merosot ke level rendah dua bulan terhadap Dolar AS dan tiga tahun terhadap Franc Swiss. Menurut para analis, pelemahan Yen disesbabkan oleh keuntungan yield Dolar AS yang lebih tinggi daripada Yen dan reshuffling portofolio akhir bulan.

Menurut Valentin Marinov, analis Forex dari Credit Agricole, penurunan Yen merupakan gerakan yang sangat menarik. Hal itu karena di waktu yang sama, indeks-indeks ekuitas global sedang menunjukkan bahwa sentimen risiko tak akan meningkat banyak untuk menyesuaikan pergerakan tersebut,”

Sementara itu, para pembuat kebijakan Bank of Japan telah mendiskusikan manfaat dari membiarkan imbal hasil jangka panjang bergerak lebih fleksibel di sekitar target bank, demikian ringkasan opini pada pertemuan Januari mereka menunjukkan pada hari Jumat.

Tagged With :

Tinggalkan sebuah Komentar