USD Mencapai Level Terendah dalam 2 Bulan Terakhir

Pada perdagangan minggu ini dibuka dengan USD mencapai level terendah terlebih dalam siklus pasar 2 bulan terakhir. Banyak trader mengaitkan melemahnya dollar Amerika Serikat ini berasal dari kebijakan the Fed yang akhirnya akan menurunkan kenaikan suku bunga USD miliknya.

USD Mencapai Level Terendah

Terlebih dalam perdagangan pasar eropa mata uang ini telah mengalami penurunan dari minggu sebelumnya. Akibatnya banyak trader brokerindofx.com mengalami kerugian tinggi yang berasal dari makin tingginya ekspektasi pasar terkait keputusan federal reverse untuk menurunkan suku bunganya.

Terlebih pada hari Senin 20 November 2023 tercatat bahwa USD berhasil melacak greenback terhadap 6 mata uang eropa lainnya. Hasilnya mengalami penurunan sebesar 0,3% sehingga berada pada level 103,505 atau sedikit diatas titik terendah dollar pada bulan Agustus tahun ini.

USD Mencapai Level Terendah dalam 2 Bulan Terakhir Akibat Kebijakan The Fed

Banyak trader akhirnya mulai memperkirakan terkait investasinya dalam mata uang tersebut terlebih dalam beberapa minggu terakhir muncul data terbaru. Mulai dari data mengenai pasar kerja yang melemah hingga peningkatan inflasi dari Amerika Serikat.

Hal tersebut menyebabkan USD mencapai level terendah dalam 2 bulan terakhir sehingga membuat the Fed berkeinginan untuk meningkatkan suku bunganya hingga Maret tahun 2024 nanti. Hal ini tentunya membuat notulen the Fed mendapatkan isyarat terkait kebijakan moneter miliknya.

Oleh sebab itu akhirnya Federal Reverse menggelar rapat yang bertujuan supaya the fed mampu mempertahankan bias pengetatan miliknya. Salah satu penyebabnya karena pasar terlihat lebih menginginkan USD mengalami dovish pada berita terbaru setiap harinya.

Akibat USD mencapai level terendah menyebabkan Euro mengalami kenaikan di Eropa hingga sebesar 0,2% sehingga memiliki nilai sebesar 1,0926. Salah satu penyebab mengapa Euro mengalami kenaikan diakibatkan oleh melemahnya nilai tukar dari dollar Amerika Serikat.

Akibat dari perlemahan USD membuat nilai konsumen dari benua eropa sendiri berhasil meraih poin sebesar 2,9% pada minggu lalu. Nilai tersebut lebih rendah dari poin bulan lalu yang hanya berhasil mencapai 4,3% saja sehingga menyebabkan perlunya pengambilan kebijakan dari ECB.

ECB sendiri dinilai perlu melakukan pengetatan kebijakan sehingga mampu mempertahankan suku bunganya relatif tinggi. Hal tersebut tentu saja disebabkan oleh tingginya inflasi pada beberapa negara Eropa seperti salah satunya Jerman.

Akibat perlemahan dari USD menyebabkan beberapa mata uang lainnya mengalami kenaikan. Salah satunya JPY dan EUR yang mengalami kenaikan akibat USD mencapai level terendah dalam 2 bulan terakhir ini. Lihat chat pergerakan mata uang di broker forex scalping untuk memperoleh profit.

 

Tinggalkan sebuah Komentar