Perpanjang tekanan pasca Bank of Japan (BOJ) melonggarkan suku bunganya, yen Jepang merosot masih berlanjut. Bahkan capai titik terendah dalam tiga pekan terakhir, serta masih berpotensi meluncur terus.
Pasangan USD/JPY pada perdagangan Senin (31/07/2023) memang capai rally tertinggi dalam tiga pekan terakhir. Secara teknikal, pair mata uang tersebut telah bullish sejak sesi Asia.
Yen Jepang Merosot Terkena Imbas Obligasi JGB
Yen menjadi salah satu mat uang Asia dengan kinerja terburuk pada Senin. Penurunan sampai 0,4%, setelah sebelumnya mengalami sejumlah kenaikan pada hari Jumat (28/07/2023) pasca laporan BOJ membeli obligasi.
Obligasi senilai kisaran $2 miliar USD dibeli dalam operasi yang tidak terjadwal. Langkah tersebut bertujuan membendung kenaikan yields obligasi. Dimana menguat sampai level 0,5% sesudah BOJ umumkan fleksibilitas lebih besar.
Namun walaupun berita tersebut membuat yen menguat, banyak analis tetap bearish pada mata uang tersebut. Mengingat perbedaan yields akan tetap memicu curry trade, sehingga sebabkan yen Jepang merosot.
Langkah pembelian obligasi BOJ akibatkan mata uangnya tertekan. Khususnya ketika bank tersebut memutuskan pertahankan batas atas informal yields 10 tahun, tepatnya sebanyak 1%.
Kebijakan BoJ pada minggu lalu tidak membuat mata uang Jepang berhasil pertahankan kenaikannya. Hal ini menunjukkan juga apabila tidak perlu terburu dalam tingkatkan suku bunga.
Index dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak musuh utamanya pada pasar uang Eropa alami kenaikan. Khususnya setelah angkanya di broker forex Indonesia melandai pada sesi global sebelumnya.
Namun pergerakan kekuatan dolar AS ini masih terbatas karena investor masih mencerna pasar. Khususnya melihat perkembangan inflasi AS yang melambat, tetapi pertumbuhan ekonomi masih solid.
Yen Jepang merosot ini secara teknikal, menurut analisis Vibiz Research Center, pasangan USD/JPY punya potensi untuk bullish. Hasil analisis menunjukkan potensi bullish dari skala H4.
Saat ini pair USD/JPY terpantau di review broker fbs ada di level 142.34, sedang merangkak naik ke posisi 142.67. Apabila berlanjut, maka dapat tembus ke resisten lemahnya pada posisi 143.25.
Namun apabila turun menjadi posisi 140.68, maka memiliki potensi untuk melanjutkan penurunan sampai 139.09. Sementara itu selain yen Jepang merosot, yuan China juga melemah karena tertekan data aktivitas bisnis.