Harga emas masih lemah terkena imbas dominasi dolar AS serta imbal hasil surat utang pemerintah Amerika Serikat atau yield. Bahkan harganya dekati level terendahnya pada 15 hari perdagangan.
Selain itu penyebab melemahnya harga gold karena jual beli logam tersebut sangat sedikit terjadi yang dalam bentuk fisik. Menjadikan grafik harganya cenderung menurun dengan sedikit kenaikan.
Sempat Naik Sedikit, Harga Emas Masih Lemah di Pasar Spot
Emas pada pasar spot terjun 0,54% Rabu (02/08/2023) dan menutup perdagangan dengan harga $1.933,56 USD per troy ons. Merupakan pelemahan lanjutan yang sempat jatuh 1% pada hari Selasa.
Sebenarnya di pasar spot sempat membaik sebesar 0,11% di perdagangan hari kamis (03/08/2023). Namun harganya yang sebesar $1.935,62 pada pukul 06.14 WIB tersebut masih lemah di pasaran.
Tidak hanya di pasar spot, harga emas masih lemah juga terjadi pada pasar berjangka. Kamis kemarin, emas berjangka AS sentuh level $1.972,90 per ons troy alami penurunan 0,1%.
Lemahnya logam mulia ini terkena imbas juga dari kuatnya dolar AS. Bahkan indeks dolar ditutup terkuat sejak 6 Juli tahun 2023, tepatnya pada posisi 102,59.
Laporan di broker forex terpercaya juga menunjukkan pelemahan gold terjadi karena yield AS tenor 10 tahun menanjak. Pasca Fitch Ratings menurunkan surat utang pemerintah AS menjadi AA+, sebelumnya AAA.
Karena logam mulia tersebut tidak menawarkan imbal hasil, otomatis kebijakan ini membuatnya kurang bersaing dibandingkan USD. Menurut Edward Meir, analis Marex, pergerakan ini berbeda dibandingkan Agustus tahun 2011.
Harga emas masih lemah sekarang ini berbeda ketika tahun 2011 S&P memangkas surat utang Amerika Serikat. Saat itu justru harga logam mulia menanjak sampai 3,15%.
Mengutip dari Reuters, Meir menyebutkan apabila terakhir kali S&P downgrade di 2011, pasar bergerak liat. “Hanya saja reaksinya berbeda dengan sekarang, pasaran sudah banyak mengamati.” Sebut Meir.
Namun Rhona O’Connell, analis StoneX menyebutkan apabila memang perdagangan gold sedang sepi. Baik di India, Timur Tengah, maupun China, tidak banyak institusi tertarik membeli logam mulia tersebut.
AS sendiri pada Jumat besok akan umumkan data pengangguran. Apabila pengangguran lanjut melandai, The Fed tidak akan menaikkan suku bunganya. Pelaku pasar masih menunggu harga emas masih lemah atau membaik pantau di broker XM.